Ketika sedang bertanding, kalau kita hanya memukul saja atau menghindar
saja sudah pasti akan kalah, karena kalau memukul terus menerus akan
memakan tenaga yang besar dan akan habis tenaganya serta kemudian tak
bisa memukul lagi. Begitu juga kalau menghindar terus, kapan memukulnya
dan tak akan mendapatkan nilai. Petinju yang hanya pandai menghindar
saja bernama Sambung, dia bertinju pada dekade 80-an, sulit sekali
lawan-lawannya untuk bisa memukulnya. akan tetapi dia sulit untuk
mendapatkan angka kemenangannya.
Petinju yang handal adalah petinju yang pintar menghindarkan pukulan dan
pintar memukul. Berhadapan dengan lawan yang juga memiliki dua tangan,
maka perhatikan gerakan bahu dari lawan dan bukan tinjunya karena semua
gerakan memukul diawali dengan gerakan dari bahu yang tersalur ke lengan
dan kemudian disalurkan ke buku-buku jari atau tinju. Hindarkan pukulan
lawan dengan berbagai cara, kalau pukulannya mengarah ke perut, maka
pakai pertahanan siku (elbow-block), tempelkan siku
merapat ke-rusuk yang akan dipukul oleh lawan. Pukulan lawan akan
tertahan dan tak mendapatkan nilai. Kalau serangannya beruntun dan semua
mengarah ke-badan, maka dua siku rapatkan ke-rusuk dan dua tinju
tempelkan dibagian kepala agar kepala terlindungi. Pertahanan seperti
ini disebut double-cover. Bila pukulan lawan pada posisi datang lurus
dari depan hendak membentur muka, ada berbagai cara untuk
menghindarkannya. Ada pula berbagai macam cara untuk mengkombnasikannya
dengan serangan balasan. Slipping, geser kepala sedikit
kesamping kiri atau kanan, sehingga pukulan lawan melewati samping
kuping kita dan berlalu tak mengena. Disaat tangan lawan yang masih
memukul dan melayang serta belum ditarik, lihat bagian tubuh lawan yang
terbuka tanpa pertahanan. Lepaskan pukulan cepat, pukulan cepat pasti
keras. Apalagi gerakan arus badan lawan masih mendorong pukulan, pukulan
balasan yang kita lepaskan pasti bertenaga ganda dan keras sekali. Ada
tehnik menghindarkan pukulan lurus lawan dengan weaving,
pukulan lawan yang lurus dihindarkan dengan menunduk dan membawa kepala
kesamping kiri atau kanan dan tegak kembali, dalam proses menunduk
hendak tegak kembali lihat sasaran yang terbuka karena tangan lawan
masih melayang memukul, lepaskan pukulan hook kanan kalau kepala kita tegak kekanan atau lepaskan pukulan hook kiri kalau kepala kita akan tegak kekiri. Cara lain untuk menghndarkan pukulan lurus adalah ducking,
lihat pukulan lawan yang lurus mengarah kekepala kita, tekuk kaki
sehingga badan kita merendah dan pukulan lawanpun lewat tak mengena.
Pada posisi kaki menekuk, badan kita merendah, lihat perut dan rusuk
lawan, mana yang tak terlindungi, langsung pukul dengan upper-cut
bersamaan dengan badan kita ketika tegak berdiri. Pukulan lurus dengan
tangan terdepan disebut dengan pukulan jab dan pukulan lurus dengan tangan belakang disebut straight, kalau dia kidal maka pukulan jab-nya dengan tangan kanan dan bila dia orthodox pukulan jab-nya dengan tangan kiri.
Jadi jelas terlihat perbandingan antara memukul dan menghindar dari
prakteknya, kalau pintar menghindar sudah pasti banyak manfaatnya.
Karena setelah menghindar dan bisa dengan cepat pula membalas serangan
lawan, hasilnya akan baik sekali. Kalau hanya bisa memukul, maka
keadaannya terlihat statis karena setiap pukulannya belum tentu kena dan
bisa mendapatkan serangan balasan yang jitu dan cepat serta mematikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar