Pengertian Lari Jarak Jauh
Lari
jarak jauh (Marathon) adalah cabang atletik yaitu lari jarak jauh
sepanjang 42,195 meter (26 mil dan 385 yard). Lari jarak jauh (Marathon)
merupakan cabang atletik tertua dalam sejarah Olimpiade kuno. Acara
lari jarak jauh (Marathon) dimulai pada tahun 490 SM, ketika seorang
prajurit Yunani berlari membawa berita kemenangan dari peperangan
Marathon ke Athena, yang mana jaraknya sejauh 26 mil, yaitu bersamaan
41.8 kilometer.
Teknik dasar lari
Untuk
teknik dasar lari jarak jauh, gerakan lari dilakukan tidak secara
maksimal, kecondongan badan membentuk sudut ±10°. Ayunkan kedua lengan
secara santai beberapa sentimeter di atas pinggang dan pendaratan
telapak kaki menggunakan sisi luar kaki bagian tengah.
Melakukan teknik dasar lari, dapat dilakukan sebagai berikut :
Tahap
1. Berlari pada garis lurus melewati tanda titik-titik untuk mengatur
lebar langkah lari jarak jauh : Lakukan teknik dasr lari dengan
mengitari lapangan basket/voli/sepak bola atau yang lainnya. Dilakukan ±
1— 2 menit. Dilakukan secara perorangan, berpasangan atau kelompok,
untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
Tahap
2. Berlari berkelompok 4 — 7 orang dalam satu formasi berbanjar:Pelari
yang paling depan memberikan aba-aba “ya” dan pelari yang berada di
belakang berlari ke depan melewati samping formasi barisan dengan teknik
dasar lari jarak jauh, dan seterusnya. Dilakukan ± 2 — 3 menit, untuk
menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
Tahap
3. Berlari berkelompok 4 — 7 orang dalam satu formasi berbanjar
menggunakan tongkat estafet. Salah seorang mengoper tongkat ke belakang
dengan cara dijulurkan ke belakang. Orang yang berada di belakang
mengambilnya, dan yang terakhir menerima tongkat berlari ke barisan
depan sambil membawa tongkat, dan kembali memberikan pada yang di
belakangnya. Lakukan latihan ini selama ± 2 — 3 menit , untuk menanamkan
nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
Teknik dasar start berdiri
Teknik dasar start berdiri dapat dilakukan sebagai berikut:
Tahap
I. Persiapan untuk melakukan start menggunakan hitungan satu (1).
Berdiri sikap melangkah menghadap arah gerakan. Kedua lutut direndahkan
dan pandangan ke depan.
Tahap
II. Memindahkan berat badan pada kaki depan pada hitungan 2 (dua).
Berat badan dibawa ke depan, kedua lengan siap seperti gerakan berlari.
Tahap
III. Mengayun kaki belakang ke depan dan menolakkan kaki depan, pada
hitungan III (tiga).Ayunkan kaki belakang ke depan dengan lutut tertekuk
dan kaki depan menolak ke tanah.
Teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish
Tahap I, melakukan teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish dari sikap berdiri :
- Berdiri menghadap arah gerakan.
- Saat aba-aba “hop” lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun ke depan dan salah satu kaki dilangkahkan ke depan.
Tahap II, melakukan teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish diawali dari posisi melangkah :
- Pada aba-aba “hop” langkahkan kaki belakang ke depan dilanjutkan berlari ke arah garis di hadapan, hingga melewatinya (finish).
- Latihan dilakukan secara berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
- Orang yang sudah melakukan kembali ke barisan belakang.
Tahap III, melakukan koordinasi teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish diawali dengan gerakan lari :
- Lakukan gerakan lari jarak menengah.
- Saat aba-aba “hop” lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun ke depan dan salah satu kaki dilangkahkan ke depan.
- Latihan dilakukan secara perorangan atau berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
Teknik Pernapasan ketika Lari Jarak Jauh
Ketika
berlari maka secara alami seorang akan kehabisan napas, karena oto-otot
membutuhkan oksigen lebih banyak saat melakukan aktivitas fisik. Selain
itu paru-paru juga bekerja lebih keras untuk menyerap oksigen dari
udara. Memiliki pola pernapasan yang efisien saat berlari akan membuat
seorang lebih efisien dalam mendapatkan oksigen ke otot, sehingga
meningkatkan daya tahan dan bisa berlari lebih jauh dan lebih nyaman.
Berikut langkah-langkah berikut untuk membantu mengembangkan pola pernapasan ketika berlari yaitu:
1. Bernapas dari mulut
Menggunakan
mulut untuk bernapas memungkinkan lebih banyak oksigen yang masuk dan
karbon dioksida yang keluar dibandingkan dari hidung. Jika bernapas
menggunakan hidung, otot wajah akan terlihat mengencang dan tegang.
Sedangkan napas melalui mulut ketika berlari akan mendorong otot-otot
wajah untuk rileks, sehingga menciptakan ketenangan dan lebih santai.
Jika sudah merasakan kehabisan napas maka perlambat sedikit larinya.
2. Sering gunakan pernapasan perut
Bernapaslah
dari perut atau diafragma dan jangan bernapas dengan dada. Cara
melatihnya dengan berbaring terlentang dan lihat gerakan perut saat
bernapas. Jika seorang bernapas dengan benar, maka perut naik dan dada
turun setiap napas, sementara daa kurang bergerak. Lakukan teknik ini
saat berlari.
3. Mengambil napas pendek dan dangkal
Menarik
napas terlalu panjang dan dalam bisa membuat seseorang tidak mampu
berlari jauh atau lama, untuk itu bernapaslah pendek secara dangkal
sehingga lebih mudah mengatur napas.
4. Lakukan napas dengan berirama
Hal
utama yang perlu diingat adalah sebaiknya menarik dan mengeluarkan napas
secara konsisten atau berirama, terlepas dari seberapa cepat seseorang
berlari.
5. Dengarkan napas
Gunakan
telinga untuk mengontrol pernapasan. Jika mendengar napas mulai
terengah-engah maka kurangi kecepatan berlari, jika sudah mulai stabil
bisa secara perlahan ditingkatkan kecepatannya.
Bernapas
sangat penting untuk sang pelari jarak jauh, yang dibutuhkan saat
pelari jarak jauh adalah bertahan tetap berlari dan kecepatan bukan hal
yang utama.
1 komentar:
Sepertinya teknik lari sederhana sekali, namun perlu teknik yang benar.
teknik bola basket
Posting Komentar