cara pengereman baik dan hal-hal yang perlu diperhatian dalam sepeda

Written By iqbal_editing on Sabtu, 10 September 2016 | 16.37

Cara pengereman sepeda gunung, rem depan atau belakang yang di andalkan.


Banyak pencinta sepeda gunung berlatih untuk fisik dan mengendalikan teknik besepeda. Ada yang dilupakan yaitu teknik pengereman karena bagian ini paling sederhana. Cukup menekan rem dan sepeda akan berhenti. Tapi tidak sesederhana itu, karena ada teknik rem dalam sepeda gunung.

Bagian awal adalah posisi tuas rem. Posisi tangan harus senyaman mungkin meraih tuas rem dan pas dengan posisi berkendara. Biasanya mengunakan sudut 45 derajat kebawah, dan bisa lebih tinggi. Tergantung tipe sepeda yang di kendarai.

Manfaatkan ke 2 rem depan dan belakang.
Banyak pengendara sepeda mengalami kecelakaan karena tergelincir atau terjatuh karena sepeda tetap melaju di lintasan licin.
Mereka lebih banyak mengunakan rem belakang dibanding rem depan. Seharusnya kedua rem digunakan untuk menurunkan kecepatan, dan rem depan biasanya lebih diutamakan dibanding rem belakang ketika jalan menurun.

Contoh ketika sepeda menurun maka beban akan pindah ke roda depan. Posisi roda depan akan mendapatkan beban 70%, sedangkan ban belakang hanya 30%. Rem depan akan lebih kuat menahan laju sepeda. Tetapi hati hati untuk tidak mengunci ban sampai berhenti, atau pengendara malah bisa terlempar.

Dengan memanfaatkan rem depan maka laju sepeda akan lebih cepat berhenti dibanding rem belakang. Kombinasi keduanya akan lebih bermanfaat untuk mengurangi laju sepeda. Rem belakang berfungsi sebagai pembantu untuk pengendali atau kondisi darurat.

Jangan mengunci kedua roda. Ketika melintas di medan licin seperti berpasir, berbatu halus. Pengereman maksimum tidak akan menghentikan sepeda bahkan dapat membuat roda terkelincir. Kurangi kecepatan sepeda sebelum masuk lintasan akan lebih aman, dibanding mengandalkan rem setelah masuk lintasan.

Kendalikan kecepatan sebelum mencapai tikungan, dan bukan melakukan pengereman mendadak di tikungan. Biasakan menurunkan kecepatan sebelum mencapai tikungan untuk menghindari resiko tergelincir. Sehingga anda dapat mengatur kecepatan dan navigasi untuk masuk ke tikungan dengan pasti.

Seandainya terlambat melakukan pengereman di tikungan, kondisi ini sebaiknya menghindari pemakaian rem depan terlalu kuat. Karena roda depan perlu untuk pengendalian arah sepeda.

Teknik terakhir, tidak perlu mengunci rem dengan kuat. Khususnya di turunan, kemungkinan akan membuat anda terjungkal ke depan. Atau membuat anda tergelincir karena ban tidak lagi mencengkram medan jalan.

Perhatikan medan jalan sebelum melakukan pengereman kuat dan pastikan roda tidak tergelincir di lintasan. Misalnya ada akar pohon, roda yang dihentikan mendadak akan membelokan arah sepeda dari yang ditentukan.

Kebiasaan teknik rem bersepeda gunung bisa dilatih, bila sudah terbiasa maka pengemudi akan lebih nyaman. Teknik diatas adalah teknik dasar pengereman untuk sepeda gunung.


CARA BERSEPEDA YANG BAIK DAN BENAR + 10 Tips Bersepeda Lebih Baik dan Lebih Cepat Dan Manfaat Bersepeda

Beberapa tahun belakangan ini, olahraga bersepeda semakin menjadi tren terutama di masyarakat perkotaan yang sudah jenuh dengan polusi dan kemacetan lalu lintas. Berbagai komunitas bersepeda tumbuh dengan pesat mulai dari sepeda balap, fixie, MTB, BMX, dan masih banyak lagi. Anda mungkin termasuk salah satu penggemar aktivitas bersepeda.

 
Para pakar yang berbicara dalam berbagai forum komunitas ditinjau dari segala aspek media dan teknis.
Hal - hal berikut perlu diperhatikan dalam bersepeda sebagai berikut :

  • Pengendara harus minum air dam mineral ketika bersepeda dan sesudahnya. Untuk mengganti kalori yang dikeluarkan.
  • Latihan dilakukan secara bertahap, intensif dan teratur. disesuaikan dengan kondisi daya tahan tubuh.
  • Tidak melakukan latihan yang bersifat berlebihan, overdossis yang mengakibatkan kelelahan yang sangat.
  • Jarak tempuh yang disarankan untuk olahraga yang bersifat kebugaran adalah dibawah 20 kilometer, dianjurkan untuk latihan rutin untuk menjaga stamina sejauh 15 km saja dan dilakukan tidak lebih dari 3 kali seminggu
  • Pemanasan mutlak dilakukan sebelum melakukan aktivitas bersepeda.
  • Jarak tempuh yang dilakukan untuk berolah raga yang ideal antara 40 km sekali jalan. Untuk mereka yang berusia 40 tahun ke atas, jarak tersebut idealnya ditempuh dengan kecepatan antara 22 - 27 km/jam. Bagi yg muda bisa lebih cepat lagi.
  • Kondisi tubuh harus dalam keadaan fit saat bersepeda, tidur yg cukup sebelumnya.
  • Posisi sadel harus lebih tinggi diatas kemudi sehingga ketika lengan memegang kemudi, otot tidak terlalu tegang dan bisa bergerak dengan leluasa.
  • Kaki bisa direntangkan lurus, sehingga telapak kaki menyentuh pedal dalam posisi rata.
  • Gunakan ujung kaki sebagai tumpuan untuk mendapatkan tenaga yang maksimum.
  • Meskipun tubuh dalam posisi membungkuk, kepala harus tegak ke depan sehingga dapat melihat ke arah depan dengan baik.
  • Gunakan alat alat pengaman pada saat berkendara seperti helm dan lain-lain.
  • Semoga bermanfaat dan berguna dikemudian hari.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik