Kematian Jules Bianchi setelah berjuang hidup selama sembilan bulan
pasca kecelakaan di GP Jepang menegaskan bahwa Federasi Balap
Internasional perlu meningkatkan standar keselamatan pembalap. Tercatat,
ada sedikitnya lima peristiwa kecelakaan di ajang balap F1 yang
berujung pada kematian pembalapnya.
Kecelakaan paling diingat
sepanjang masa melibatkan pendiri tim balap McLaren, Bruce McLaren yang
tewas saat mobilnya menabrak dinding membatas di Goodwood Circuit di
Inggris pada 1970. Untuk mengenang inovasi sang pembalap, nama belakang
"McLaren" diabadikan menjadi tim balap F1 yang terus eksis hingga saat
ini.
Ada pun dua peristiwa kecelakaan maut terjadi beruntun di
Surkuit Imola, pada 1994. Peristiwa kecelakaan yang menewaskan Ayrton
Senna dan Roland Ratzenberger menandai tahun kelam dunia balap jet darat
pada saat itu. Berikut ini lima kecelakaan maut di dunia balap F1 yang
dalam waktu mendatang menjadi pekerjaan rumah bagi FIA dalam meingkatkan
standar keselamatan para pembalap. (Baca juga : FIA Tuding Jules Bianchi Abaikan Keselamatan)
1. Bruce McLaren (1970)
Meskipun
ia tidak pernah memenangkan gelar juara dunia Formula Satu, Pembalap
asal Selandia Baru Bruce McLaren adalah pembalap yang legendaris. Dalam
100 ajang balap di karir balapnyanya, McLaren menang empat kali dan
selesai di podium sebanyak 27 kali, dan ia menjadi juara kedua dalam
klasemen pada tahun 1960.
Ia mendirikan Bruce McLaren Motor
Racing Ltd pada tahun 1963, tim yang eksis sekarang dan dikenal sebagai
tim balap McLaren. Pada tahun 1966, McLaren dan co-pilot Chris Amon
memenangkan 24 Hours at Le Mans event, dan pada tahun 1969 driver
McLaren menyapu bersih seri Can-Am, memenangkan 11 dari 11 race.
McLaren
meninggal pada tahun 1970, ketika Can-Am mobilnya jatuh di Goodwood
Circuit di Inggris, selama pengujian berjalan pada mobilnya. McLaren
Racing kemudian menganggap, tanpa peran pendirinya, tim yang kini
berbasis di Inggris kemungkinan tidak akan berkembang menjadi pusat
kekuatan yang dominan seperti sekarang.
2. Ayrton Senna (1994)
Kematian
Ayrton Senna merupakan salah satu peristiwa paling ikonik di GP San
Marino yang sesuai tradisi digelar di Sirkuit Imola. Kejadian kecelakan
yang berujung maut bagi Senna adalah kejadian kedua yang mengakibatkan
salah satu pembalap meninggal setelah mengalami kecelakaan yang cukup
hebat.
Kecelakaan maut itu terjadi pada tahun 1994. Berawal di
awal lap ke-5, ketika Ayrton Senna memimpin diatas mobil
Williams-Renault. Mobil yang dia kemudikan nampak canggung di lintasan.
Pada awal lap kelima mobil Senna keluar trek saat ia memasuki tikungan
Tamburello dan menabrak pembatas. Sekitar 10 detik usai kecelakaan
terjadi, bendera merah berkibar dan balapan dihentikan.
Para
marshall mulai memasuki lokasi kejadian untuk memeriksa keadaan Senna.
Tim medis F1 yang dipimpin Professor Sid Watkins kemudian memeriksa
Senna yang tak kunjung siuman. Akhirnya untuk penanganan lebih lanjut
Senna dibawa ke rumah sakit terdekat di Maggiore, Bologna. Dua jam usai
lomba berakhir (yang dimenangkan oleh Michael Schumacher), dokter di RS.
Maggiore mengumumkan bahwa Ayrton Senna telah tewas.
Diagnosa
dokter, Senna mengalami pendarahan hebat di kepala akibat benturan.
Namun perlu diketahui, sehari setelahnya, pembalap dari Austria, Roland
Ratzenberger, meninggal karena kecelakaan serupa di babak kualifikasi,
dan menjadikan GP San Marino 1994 balapan paling kelam dalam sejarah F1.
3. Roland Ratzenberger (1994)
Roland
Ratzenberger meninggal di Sirkuit Imola, 1994. Ratzenberger
mendefinisikan istilah “up-and-comer”, pada tahun 1994 ketika dia
menandatangani kontrak lima balapan dengan upstart Simtek racing, dan
selesai di Sirkuit TI di Jepang.
Ratzenberger tewas saat
menjalankan kualifikasi jelang GP San Marino. Dia telah mengalami
kerusakan mobil pada putaran sebelumnya dan berusaha untuk mengamankan
posisi terakhir, ketika tekanan angin yang disebabkan oleh kecepatan
yang tinggi merobek sayap mobil. Sayap meluncur di bawah mobil, yang
gagal membuat sudut dan menabrak dinding pada kecepatan 313 km/jam.
Pemakaman
Ratzenberger dihadiri oleh Presiden Formula Satu Max Mosley, yang
kemudian berkomentar bahwa "Roland telah dilupakan. Jadi aku pergi ke
pemakaman karena orang lain telah pergi ke pemakaman Senna. Saya pikir
itu adalah hal penting bahwa orang datang ke pemakamannya," kata Mosley
pada saat itu.
4. Mark Donohue (1975)
Pembalap
berjuluk "Kapten Nice" Mark Donohue mungkin paling dikenal karena
Can-Am Championship 1973, di mana ia memenangkan semua lomba kecuali
satu balapan selama musim itu dan memperoleh julukan lain yakni “The
Can-Am Killer”.
Sebelumnya, Donohue telah memenangkan
Indianapolis 500 (1972), menang di Riverside di NASCAR dan bersaing
untuk Penske Racing Formula Satu. Donohue juga juara pertama dari seri
IROC sekarang sudah tidak ada lagi, yang mengadu dua pembalap terbesar
di dunia terhadap satu sama lain
Donohue meninggal karena pendarahan setelah kecelakaan di Austria pada
1975. Saat itu kegagalan ban membuatnya meluncur ke pagar pembatas, di
mana kepalanya menghantam papan reklame.
Donohue dikenal untuk
karena berhasil pada setting mobil ke atas dirinya sendiri dan mendorong
mereka untuk batas mutlak, dan tak lama sebelum kematiannya ia membuat
rekor kecepatan darat di Talladega Superspeedway Alabama.
5. Jules Bianchi (2014-2015)
Setelah
menjalani perawatan intensif selama sembilan bulan akibat kecelakaan di
Suzuka, pembalap Marussia, Jules Bianchi pada Sabtu (18/7/2015) Wib
dinyatakan meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Jules diketahui publik setelah laman fanpage Facebook sang pembalap mengunggah pernyataan resmi dari pihak keluarga. Bleacher Report kemudian melansir pernyataan itu. (Baca juga : Kalimat Terakhir Bianchi Sebelum Kecelakaan Maut)
Jules
meninggal di Centre Hospitalier Universitaire, Nice, Paris pada Sabtu
(18/7/2015) atau Jumat (17/7) waktu setempat. Di rumah sakit tersebut,
pembalap Prancis kelahiran 3 Agustus 1989 menjalani perawatan intensif
di bagian kepala setelah dia terlibat kecekalaan di seri GP Jepang di
Sirkuit Suzuka, Oktober 2014 lalu.
Saat insiden terjadi, mobil
yang dikemudikan bianchi keluar jalur dan menabrak crane yang sedang
mengevakuasi mobil Adrian Suttil. Kondisi lintasan saat itu basah akibat
hujan. pada istilah yang sama untuk melihat
siapa yang akan menang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar