cara dewan hakim memberikan angka dalam tinju

Written By iqbal_editing on Rabu, 04 Januari 2017 | 16.37

Masih hangat diingatkan partai seru yang mempertemukan antara Floyd Mayweather Jr melawan Manny Pacquiao. Laga tersebut mengeluarkan Mayweather sebagai pemenang, usai juri menilai The Pretty Boy unggul secara unanimous decision atau angka mutlak dengan 118-110, 116-112, dan 116-112.
Banyak yang menilai Mayweather tidak layak menang karena kalah agresif dibandingkan dengan Pacquiao di sepanjang pertarungan. Tak pelak, pecinta tinju seantero dunia pun menyalahkan tiga juri yang dianggap berat sebelah. Terlebih partai diadakan di negara Mayweather yakni Amerika Serikat. Rappler pada Selasa (5/5/2015), menyajikan cara juri menilai suatu pertarungan tinju.
- Tiga juri memberikan skor untuk setiap petarung di tiap rondenya. Mereka mengikuti sistem 10-Point Must, di mana pemenang di tiap rondenya otomatis mendapatkan 10 poin. Sementara yang kalah mendapatkan sembilan poin. Jika yang tadinya kalah jatuh KO, poin dia dipotong satu angka, atau skor 10-8.
- Dua kali jatuh berarti dipotong dua poin, atau skor 10-7. Jika kedua petinju jatuh, tak ada potongan poin.
- Jika kedua petinju terlihat sama kuat dan tak ada yang jatuh, mereka mendapatkan 10 poin. Atau juri bisa menulis skor 10-9 untuk petarung yang dinilai membuat bonyok lebih banyak dari sang lawan. Skor 9-9 hanya terjadi jika sang pemenang ronde dihukum wasit karena melakukan pelanggaran.
- Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan para juri adalah serangan yang efektif, pertahanan, pukulan bersih, dan keteraturan di ring.
- Di akhir laga, poin-poin di setiap ronde dijumlah.
Mayweather Menang atas Pacquiao
Selain knockout (KO) atau diskualifikasi, terdapat empat kemenangan angka yang dibuat berdasarkan penilaian para juri.
1. Unanimous decision terjadi saat ketiga juri memenangkan satu petinju.
2. Majority decision muncul ketika dua dari tiga juri mengunggulkan satu petinju. Sementara satu juri lain menilai pertarungan berakhir imbang.
3. Split decision terjadi ketika dua dari tiga juri memenangkan satu petarung, sedangkan juri ketiga menghadiahkan kemenangan untuk petarung lainnya.
4. Draw terjadi jika setidaknya dua juri memutuskan pertarungan berakhir dengan skor identik. Juga dapat terjadi saat dua juri tidak memiliki pemenang yang sama, dan juri ketiga menilai partai imban

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik