Banyak yang menilai Mayweather tidak layak menang karena kalah agresif dibandingkan dengan Pacquiao di sepanjang pertarungan. Tak pelak, pecinta tinju seantero dunia pun menyalahkan tiga juri yang dianggap berat sebelah. Terlebih partai diadakan di negara Mayweather yakni Amerika Serikat. Rappler pada Selasa (5/5/2015), menyajikan cara juri menilai suatu pertarungan tinju.
BERITA REKOMENDASI
- Dua kali jatuh berarti dipotong dua poin, atau skor 10-7. Jika kedua petinju jatuh, tak ada potongan poin.
- Jika kedua petinju terlihat sama kuat dan tak ada yang jatuh, mereka mendapatkan 10 poin. Atau juri bisa menulis skor 10-9 untuk petarung yang dinilai membuat bonyok lebih banyak dari sang lawan. Skor 9-9 hanya terjadi jika sang pemenang ronde dihukum wasit karena melakukan pelanggaran.
- Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan para juri adalah serangan yang efektif, pertahanan, pukulan bersih, dan keteraturan di ring.
- Di akhir laga, poin-poin di setiap ronde dijumlah.
Selain knockout (KO) atau diskualifikasi, terdapat empat kemenangan angka yang dibuat berdasarkan penilaian para juri.
1. Unanimous decision terjadi saat ketiga juri memenangkan satu petinju.
2. Majority decision muncul ketika dua dari tiga juri mengunggulkan satu petinju. Sementara satu juri lain menilai pertarungan berakhir imbang.
3. Split decision terjadi ketika dua dari tiga juri memenangkan satu petarung, sedangkan juri ketiga menghadiahkan kemenangan untuk petarung lainnya.
4. Draw terjadi jika setidaknya dua juri memutuskan pertarungan berakhir dengan skor identik. Juga dapat terjadi saat dua juri tidak memiliki pemenang yang sama, dan juri ketiga menilai partai imban
0 komentar:
Posting Komentar