Mengatasi Cedera Jari Pada Permainan Bola Basket - Bola basket merupakan
permainan yang sering menggunakan tangan untuk menangkap bola, dribble,
defend, shoot, dsb. Cedera tulang sendi pada jari tangan seperti
keseleo, urat terjepit, dan bahkan dislokasi sering kali terjadi. Dalam
beberapa kasus, cedera tersebut bisa terjadi karena salah satu jari
tersangkut kostum pemain lain atau jaring ring basket, setelah terjadi
benturan dengan papan ring basket, atau terkena pantulan bola yang
terlalu kencang.
Bengkak pada PIP (sendi proximal interphalangeal)
merupakan cedera yang paling sering terjadi dalam bola basket, di
samping cedera serius seperti dislokasi atau keretakan pada PIP dan DIP
(sendi distal interphalangeal). Pengenalan dan perlakuan secara cepat
terhadap cedera ini sangat dibutuhkan untuk mencegah cedera yang lebih
lama atau bahkan permanen. Banyak cedera pada sendi jari dapat dirawat
secara konservatif dengan balutan dan terapi fisik.
Contoh Kasus: Keretakan pada DIP jari telunjuk.
Pemain yang menderita adalah power forward dari sebuah tim di JBL (Japan
Basketball League) Super League, liga basket tertinggi di Jepang.
Penyebab: Ketika sedang melakukan sesi latihan,
bola dipassing kepada pemain tersebut dan membentur keras mengenai jari
telunjuk tangan kanan pemain tersebut, sehingga menyebabkan rasa sakit
yang hebat.
Pertolongan Pertama: Meskipun bengkak dan kelainan
bentuk pada jari tidak langsung terlihat jelas, pemain tersebut
mengatakan ada rasa sakit yang berdenyut di bawah kukunya, pada DIP,
yang merupakan tulang sendi ketiga. Oleh karena itu, jari yang cedera
dengan cepat didinginkan dengan es dan kemudian dikompres. Selanjutnya
pemain tersebut dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis.
Diagnosa: Setelah dilakukan pemeriksaan sinar X
(Gambar 1 dan Gambar 2) di rumah sakit, pemain tersebut didiagnosa
mengalami keretakan sendi ketiga pada jari telunjuknya. Tulang
distal-nya pecah menjadi tiga bagian menyerupai huruf "T". Dan juga
pecahan kecil dari tulang ditemukan di sisi bagian dalam dari sendi DIP.
Gambar 1 Hasil sinar X (dari atas)
Gambar 2 Hasil sinar X (dari samping)
Cara Membalut: Tim pemain tersebut menyisakan dua
pertandingan di musim kompetisi reguler sebelum memasuki babak play-off.
Jika pemain tersebut melewatkan dua pertandingan tersebut, maka dia
punya waktu tiga minggu sebelum babak play-off dimulai. Akan tetapi,
pemain ini mempunyai motivasi yang sangat tinggi dan dia tidak mau terus
berada di luar lapangan. Pada waktu itu ada cara untuk memberikan
sokongan pada DIP sehingga kondisi DIP yang cedera tidak akan bertambah
parah, oleh karena itu pemain tersebut dibolehkan bermain lagi setelah
dua minggu beristirahat. Waktu istirahat tersebut sangat lebih cepat
dari biasanya. Setelah berlatih singkat, dia bisa bermain untuk timnya
pada pertandingan akhir musim reguler, meskipun dengan waktu bermain
yang terbatas. Pada saat di luar lapangan, pemain tersebut memakai
peralatan khusus yang tidak menimbulkan tekanan pada ujung jari. Alat
yang digunakan adalah pembalut khusus yang telah dilembutkan dengan cara
dipanaskan. Supaya tidak menyulitkan aktivitas sehari-hari pemain
tersebut, digunakan jenis pembalut jari yang panjang, sehingga mudah
dipasang maupun dilepas (lihat Gambar 3 dan 4).
Gambar 3 Pembalut panjang
Gambar 4 Pemasangan pembalut panjang
Selama Latihan dan Pertandingan: Hanya menggunakan jenis pembalut yang pendek, direkatkan menggunakan plester sampai sendi jari ketiga (lihat Gambar 5 dan 6).
Gambar 5 Pembalut pendek
Gambar 6 Pemasangan pembalut pendek
Perekatan: Dua set sokongan berbentuk seperti
hururf X dipasang pada DIP jari telunjuk dengan lebar perekat kurang
lebih ½ inci (lihat Gambar 7).
Gambar 7 Sokongan berbentuk huruf X
Perawatan: Penggunaan es setiap selesai sesi
latihan dan pertandingan. Untuk terapi fisik sehari-hari, hanya
dilakukan sedikit stimulasi untuk mengurangi rasa sakit. Selama pemain
tidak merasa sakit atau tidak nyaman, terapi harus dilakukan untuk
memperbaiki jangkauan pergerakan jari seperti semula.
Hasil: Tim pemain tersebut lolos ke semifinal
sebelum akhirnya tereliminasi. Pemain tersebut mampu bertanding di dua
pertandingan semifinal dengan jari yang dibalut. Tidak terjadi cedera
yang lebih parah saat dia bertanding. Pada umumnya, ketika seorang
pemain mengalami keretakan pada jarinya, tidak disarankan untuk
memainkan pemain tersebut sampai keretakan tersebut sepenuhnya sembuh.
Untuk menghindari gangguan pada cedera dan melindungi karir seorang
pemain, direkomendasikan untuk menjalani periode penyembuhan total
sebelum memperbolehkan seorang atlet bermain bola basket lagi.
Dalam kasus yang dijelaskan di sini, pemain tersebut
mempunyai kemauan bermain yang sangat kuat dan situasi khusus di tim
yang sedang menjalani babak play-off, oleh karena itu diperlukan
pertimbangan yang matang sebelum memperbolehkan pemain tersebut bermain
lebih awal dari waktu istirahat normal. Dan juga, memperhatikan kondisi
keretakannya, resiko memburuknya cedera ini dirasa sangat kecil.
0 komentar:
Posting Komentar