Drafting/menguntit
Taktik ini dilakukan berdasarkan keuntungan aerodinamika dari
drafting,
di mana pembalap dapat secara signifikan mengurangi kebutuhan tenaga
untuk mengayuh pedal dengan mengekor secara dekat di wilayah bebas
hambatan udara dari pembalap di depannya. Membalap dalam kelompok utama,
atau
peloton, dapat menyimpan energi hingga sebanyak 40% dibandinkan dengan energi yang dibutuhkan untuk membalap sendiri.
[2]
Beberapa tim memilih pemimpin, sedangkan pembalap yang lain ditugaskan
mengurangi hambatan angin dan posisi bagus dari pemimpin hingga dalam
kondisi penting. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai kelebihan atau
kekurangan sebuah pembalap; pembalap dapat bekerjasama dan saling
mengekor satu sama lain untuk berkendara dalam kecepatan tinggi (sebuah
garis cepat ayau eselon), atau seorang pembalap dapat bertahan di
belakang pesaingnya, memaksa lawan untuk menghabiskan tenaga lebih
banyak sehingga lebih cepat lelah. Drafting tidak diizinkan dalam
individual time trial.
Memisahkan diri
Sekelompok
pembalap yang "memisahkan diri" (disebut "pecahan") dari peloton
memiliki kebebasan dan ruang lebih banyak, dan pada saat tertentu dapat
menjadi keuntungan. Dengan bekerja sama secara halus dan efisien, sebuah
kelompok dapat mempertahankan kecepatan yang lebih itnggi daripada
peloton, dalam kondisi pembalap dalam peloton tidak termotivasi atau
bekerjasama untuk mengejar kembali. Umumnya seorang pembalap akan
mencoba untuk memisahkan diri dengan melakukan serangan dan berkendara
menjauh untuk mengurangi pesaing. jika pecahan tidak berhasil dan
kelompok pembalap kembali berkumpul, seorang
sprinter
sering kali mengalahkan pesaing di kilometer terakhir. Kerjasama antar
pembalap, apabila direncanakan maupun tidak, sangat berperan dalam
banyak aspek: mencegah atau membantu pecahan sukses, dan kadang kala
membantu mengirimkan sprinter ke depan.
Medan dan kondisi
Untuk
menciptakan lintasan yang lebih selektif, sebuah tahapan seringkali
dilengkapi dengan bagian sulit seperti tanjakan terjal, turunan cepat,
atau kadang kala permukaan yang sangat teknis (seperti jalur paving yang
digunakan di balap
Paris–Roubaix).
Juga cuaca juga menjadi faktor penentu. Pembalap kuat dapat
meninggalkan pembalap lebih lemah pada bagian tersebut, mengurangi
jumlah pesaing yang dapat memenangkan pertandingan.
Tanjakan
Tanjakan
merupakan tempat yang bagus bagi seorang pembalap tunggal untuk mencoba
memisahkan diri dari kelompok, karena kecepatan berkendara yang lebih
rendah scara signifikan mengurangi keuntungan menguntit di dalam
kelompok. Pembalap tersebut dapat memperbesar jarak pada saat menurun
karena menuruni bukit sendiri di luar kelompok memungkinkan ruang
bermanuver lebih banyak dan akhirnya memberikan kecepatan lebih tinggi
dibandingkan di dalam kelompok. Sebagai tambahan karena kelompok
pembalap akan menjaga jarak demi keselamatan, keuntungan drafting akan
berkurang juga. Jika aksi ini dilakukan saat berada dekat dengan target
(kelompok terdepan atau garis finish), berkendara dalam jalan datar
tidak cukup jauh untuk membiarkan efek drafting bekerja maksimal (di
mana akan berfungsi sepenuhnya) yang membuat kelompok utama dapat
mengejar, maka pembalap tersebut akan berhasil.
Angin samping
Kondisi
angin dapat membuat sebuah lintasan mudah menjadi selektif. Angin
samping, membuat pembalap pelingung harus berada posisi diagonal di
sekitar pembalap utama. Dengan memisahkan diri pada saat tersebut,
menguntit pembalap akan sulit dilakukan dari belakang, sehingga pembalap
yang lebih lemah akan tertinggal dan peloton akan terpecah. Mengambil
keuntungan ini jarang sekali dilakukan di balap tahapan karena banyak
alasan, namun umum menjadi penentu di balap satu hari, khususnya di
Belgia dan Belanda.
Kecepatan
Selain
harus memiliki stamina yang bagus, pembalap yang sukses harus
mengembangkan kemampuan mengendalikan sepeda yang sempurna karena harus
mengendarai sepeda dalam kecepatan tinggi dalam jarak yang sangat dekat
dengan sekumpulan pembalap lain. Pembalap individu dapat mencapai
kecepatan 110 km/h (68 mph) saat menuruni jalanan pegunungan dan mungkin
mencapai kecepatan 60–80 km/jam (37–50 mph) saat sprint terakhir
menjelang garis finish.
Gruppetto
Dalam balap yang lebih terorganisir, sebuah
mobil penyapu
mengikuti pembalap di belakang untuk mengangkut pembalap yang
tertinggal terlalu jauh. Dalam balap tahapan profesional, terutama di
Tour de France, pembalap yang tidak dalam posisi memenangkan balapan
atau bertugas membantu rekannya, akan berusaha mencatat waktu dengan
prosentase tertentu dari catatan waktu pemenang untuk diizinkan kembali
membalap di keesokan harinya. Seringkai pembalap yang berada dalam
situasi sama akan bekerja sama untuk mengurangi usaha yang dibutuhkan
untuk mencapai garis finish sebelum batasan waktu; kelompok pembalap ini
dikenal sebagai
gruppetto atau
autobus. Dalam balap satu
hari, pembalap yang tidak lagi mempengaruhi hasil akhir umumnya akan
mengundurkan diri, meskipun mereka tidak cedera atau
0 komentar:
Posting Komentar