edan dan kondisi
Untuk
menciptakan lintasan yang lebih selektif, sebuah tahapan seringkali
dilengkapi dengan bagian sulit seperti tanjakan terjal, turunan cepat,
atau kadang kala permukaan yang sangat teknis (seperti jalur paving yang
digunakan di balap
Paris–Roubaix).
Juga cuaca juga menjadi faktor penentu. Pembalap kuat dapat
meninggalkan pembalap lebih lemah pada bagian tersebut, mengurangi
jumlah pesaing yang dapat memenangkan pertandingan.
Tanjakan
Tanjakan
merupakan tempat yang bagus bagi seorang pembalap tunggal untuk mencoba
memisahkan diri dari kelompok, karena kecepatan berkendara yang lebih
rendah scara signifikan mengurangi keuntungan menguntit di dalam
kelompok. Pembalap tersebut dapat memperbesar jarak pada saat menurun
karena menuruni bukit sendiri di luar kelompok memungkinkan ruang
bermanuver lebih banyak dan akhirnya memberikan kecepatan lebih tinggi
dibandingkan di dalam kelompok. Sebagai tambahan karena kelompok
pembalap akan menjaga jarak demi keselamatan, keuntungan drafting akan
berkurang juga. Jika aksi ini dilakukan saat berada dekat dengan target
(kelompok terdepan atau garis finish), berkendara dalam jalan datar
tidak cukup jauh untuk membiarkan efek drafting bekerja maksimal (di
mana akan berfungsi sepenuhnya) yang membuat kelompok utama dapat
mengejar, maka pembalap tersebut akan berhasil.
Angin samping
Kondisi
angin dapat membuat sebuah lintasan mudah menjadi selektif. Angin
samping, membuat pembalap pelingung harus berada posisi diagonal di
sekitar pembalap utama. Dengan memisahkan diri pada saat tersebut,
menguntit pembalap akan sulit dilakukan dari belakang, sehingga pembalap
yang lebih lemah akan tertinggal dan peloton akan terpecah. Mengambil
keuntungan ini jarang sekali dilakukan di balap tahapan karena banyak
alasan, namun umum menjadi penentu di balap satu hari, khususnya di
Belgia dan Belanda.
Kecepatan
Selain
harus memiliki stamina yang bagus, pembalap yang sukses harus
mengembangkan kemampuan mengendalikan sepeda yang sempurna karena harus
mengendarai sepeda dalam kecepatan tinggi dalam jarak yang sangat dekat
dengan sekumpulan pembalap lain. Pembalap individu dapat mencapai
kecepatan 110 km/h (68 mph) saat menuruni jalanan pegunungan dan mungkin
mencapai kecepatan 60–80 km/jam (37–50 mph) saat sprint terakhir
menjelang garis finish.
Gruppetto
Dalam balap yang lebih terorganisir, sebuah
mobil penyapu
mengikuti pembalap di belakang untuk mengangkut pembalap yang
tertinggal terlalu jauh. Dalam balap tahapan profesional, terutama di
Tour de France, pembalap yang tidak dalam posisi memenangkan balapan
atau bertugas membantu rekannya, akan berusaha mencatat waktu dengan
prosentase tertentu dari catatan waktu pemenang untuk diizinkan kembali
membalap di keesokan harinya. Seringkai pembalap yang berada dalam
situasi sama akan bekerja sama untuk mengurangi usaha yang dibutuhkan
untuk mencapai garis finish sebelum batasan waktu; kelompok pembalap ini
dikenal sebagai
gruppetto atau
autobus. Dalam balap satu
hari, pembalap yang tidak lagi mempengaruhi hasil akhir umumnya akan
mengundurkan diri, meskipun mereka tidak cedera atau mampu mencapai
garis finish.
0 komentar:
Posting Komentar