petinju indonesia yang pernah bertanding dalam kejuaraan dunia

Written By iqbal_editing on Selasa, 03 Januari 2017 | 03.09

Yang berhasil dalam pertandingan perebutan gelar kejuaraan dunia

  • Ellyas Pical - 3 kali juara dunia kelas bantam yunior versi IBF - menang KO ronde ke-8 atas Ju-do Chun (Korsel) di kejuaraan bantam junior (52,1 kg) IBF di Jakarta, 3 Mei 1985. Namun, Pical kalah KO ronde ke-14 saat menantang juara versi WBA, Kaosai Galaxy (Thailand), di Jakarta, 28 Februari 1987.
  • Nico Thomas- juara dunia kelas terbang mini versi IBF - menang angka 12 ronde atas Samuth Sithnaruepol di perebutan gelar kelas jerami IBF di Jakarta, 17 Juni 1989. Gelar ini akhirnya direbut oleh Eric Chavez (Filipina), masih pada tahun 1989.
  • Chris John - Juara dunia kelas bulu versi WBA - meraih gelar pertama kali pada 26 September 2003 saat menundukkan Oscar Leon dari Kolombia di Denpasar, Bali. Sampai kini sudah beberapa kali mempertahankan gelar baik di Indonesia maupun di luar negeri.
  • Muhammad Rachman- Juara dunia kelas terbang mini versi IBF - merebut gelar pertama kali pada 14 September 2004 setelah mengalahkan Daniel Reyes dari Kolombia. Rachman sudah beberapa kali mempertahankan gelar juaranya, sebelum akhirnya dikalahkan dengan angka oleh Florante Condes (Filipina) di Jakarta, Juli, 2007. Tahun 2010 dia berhasil menjadi juara versi WBA setelah menang KO di ronde 9 atas Kwanthai Sithmorseng di Thailand
  • SUWITO LAGOLA, meraih gelar juara dunia kelas welter versi WBF dan sempat beberapa kali mempertahankan gelarnya.
  • DAUD 'cino" JORDAN, setelah gagal merebut gelar kelas bulu WBA dari Chris John, akhirnya meraih gelar juara dunia versi IBO pada tahun 2012

Yang gagal dalam pertandingan perebutan gelar kejuaraan dunia:

  • Azadin Anhar kalah KO ronde ke-3 dari Jum-hwan Choi (Korsel) dalam kejuaraan terbang junior IBF di Jakarta, 9 Agustus 1987.
  • Polly Pasireron, kalah KO ronde ke-5 dari Chong-pal Park (Korsel) dalam kejuaraan kelas menengah super (76,2 kg) WBA di Chonju, Korsel, 1 Maret 1988.
  • John Arief, kalah angka 12 ronde dari Napa Kiatwanchai (Thailand) dalam upaya merebut gelar kelas jerami (47,6 kg) WBC di Korat, Thailand, 11 Februari 1989.
  • Abdi Pohan, dua kali menjajal juara IBF namun semua gagal. Pertama dia kalah angka 12 ronde dari Muangchai Kittikasem (Thailand) dalam upaya merebut gelar kelas terbang junior IBF di Bangkok, 10 April 1990. Satu lagi ia dikalahkan Fahlan Lukmingkwan (Thailand) dalam perebutan gelar kelas jerami IBF di Bangkok, 2 Juli 1991. Abdi juga kalah KO ronde ke-7 dari Jose de Jesus (Puerto Riko) dalam upaya merebut gelar kelas terbang terbang junior WBO di Medan, 10 November 1990.
  • Husni Ray, kalah angka 12 ronde dari Rafael Torres (Rep. Dominika) dalam upaya merebut gelar kelas terbang mini WBO di Jakarta, 31 Juli 1990.
  • Said Iskandar, kalah TKO ronde ke-8 dari Fahlan Lukmingkwan dalam perebutan gelar kelas jerami IBF di Bangkok, 14 Juni 1992.
  • Muhammad Nurhuda, dikalahkan dengan angka 12 ronde oleh Vuyani Bungu (Afsel) saat mencoba merebut gelar kelas bulu junior (55,3) IBF di Cape Town, Afsel, 4 Maret 1995.
  • Boy Aruan, kalah KO ronde ke-3 dari Hiroshi Kawashima (Jepang) saat mencoba merebut gelar kelas bantam junior (52,1 kg) WBC di Tokyo, 8 November 1995.
  • Andrian Kaspari, kalah TKO ronde ke-3 dari Tim Austin (AS) saat mencoba merebut gelar kelas bantam (53,5 kg) IBF di Las Vegas, 30 Mei 1998.
  • Anis Roga, dua kali gagal merebut gelar juara dunia. Technical Draw melawan Manuel Herrera di Surabaya, 30 Agustus 1997 dan kalah TKO dari Mauricio Pastrana (Kolombia) dalam kejuaraan IBF kelas terbang yunior di Florida, AS, 30 April 1998
Angky Angkota bertanding dalam kejuaraan dunia versi WBO kelas terbang super (52,2kg)di Mexico melawan Jorge Arce pada tanggal 30 Januari 2010. Dalam pertandingan itu Angky kalah technical decision. Pertandingan dihentikan pada ronde 7 karena benturan kepala yang mengakibatkan pelipis mata Angky pendarahan

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik