Peralatan yang di gunakan Dalam Olah Raga menembak
===
Seorang petembak tampak telah siap dengan pistol di tangan dan tiga buah magazin penuh berisi peluru tertancap di holsters (semacam ikat pinggang). Lengkap dengan kaca mata hitam untuk menghalau silau dan penutup telinga agar tak pekak karena suara letusan tembakan. Di belakangnya seorang timeratau pencatat waktu lantang berteriak,“Ok, Ready…, shoot!...dar…dar…dar!!!” Bunyi letusan pistol terus bergulir dari sasaran satu ke sasaran berikutnya. Sang petembak sambil berlari menuju sasaran lain dengan sangat cekatan mengganti magazin peluru langsung ditembakkan ke target dar...dar…dar… Hingga akhirnya, satu stage diselesaikan, tiga magazin peluru berisi seratusan peluru habis ditembakkan.
Suasananya seperti sedang ada penyerbuan sungguhan. Seru dan menegangkan. Dalam pertandingan tembak reaksi biasanya menggunakan simulasi atau stage seperti pada situasi sesungguhnya. Contohnya ketika sedang mengamankan dokumen atau sedang membebaskan sandera. Meskipun menggunakan senjata api, tembak reaksi ini olah raga sipil. Karena sasarannya atau target tidak ada yang berbentuk seperti manusia. Berupa bentuk hexagonal atau segi enam dari besi atau kertas.
Jika sang petembak salah tembak, luput dari sasaran atau peluru nyasar nilainya akan dikurangi. Yang menarik, meskipun berondongan peluru meletus tak henti-hentinya, pistolnya bukan jenis otomatis. Ketika tidak sedang menembak pun, jari telunjuk petembak yang ada di trigger harus selalu berada di luar. “Karena kita selalu menekankan keamanan. Karena olah raga ini menggunakan senjata api dan peluru tajam, kalau ketahuan melanggar aturan ini nilainya akan dikurangi ,” jelas Benny GR. Sutanandika, ketua bidang tembak reaksi pengda Perbakin DKI Jaya.
Menilik sedikit ke belakang, olah raga tembak reaksi ini, ungkap Benny mulai diperkenalkan pertama kali di Indonesia tahun 1997 oleh Bambang Trihatmodjo. Dan pada 24 Oktober 1997 kegiatan olah raga tembak reaksi di Indonesia diakui dan tercatat di International Practical Shooting Confederation (IPSC), adalah sebuah organisasi internasional untuk olah raga tembak reaksi saat organisasi ini mengadakan konferensi di Venezuela. Selanjutnya di tahun 2000 olah raga tembak reaksi ini kemudian dikukuhkan menjadi bagian dari persatuan menembak Indonesia(Perbakin).
Pistolnya sungguhan
Practical Shooting yang diterjemahkan menjadi tembak reaksi ini menggunakan pistol sungguhan. Maksudnya, bukan senapan angin atau senapan untuk berburu. Pistolnya senjata genggam berkaliber besar berukuran 9mm sampai kaliber 11mm. Di sini yang menggunakan pistol jenis kaliber 9mm adalah anggota TNI dan Polri.
Pertandingan tembak reaksi skala internasional yang diselenggarakan IPSC sebenarnya tak hanya menggunakan senjata genggam. Tetapi juga mempertandingkan penggunaan senjata jenis senapan atau senjata laras panjang. “Sayangnya belum ada lapangan tembak yang memadai di sini. Sehingga Indonesia belum ikut untuk lomba tembak reaksi dengan senapan laras panjang,”ujar Benny.
Tembak reaksi di Indonesia terus berkembang meski tak pesat. Dari awal hingga sekarang tembak reaksi ini tetap olah raga sipil. Dalam perjalanan waktu, tembak reaksi juga dilatihkan untuk operasi khusus anggota militer. Jadinya klop, karena militer tak perlu membeli pistol dan peluru sendiri, apalagi mereka juga perlu terus berlatih. Semisal berlatih kalau ada perampokan, teroris atau pembajakan bagaimana caranya menghadapinya dengan cepat dan tepat dalam menembak. Tembak reaksi ini bisa diaplikasikan. Dengan kemampuan tembak reaksi anggota militer bisa menggunakan peluru bisa seefektif mungkin dan tepat sasaran.
Dalam tembak reaksi yang dinilai adalah jumlah tembakan per detik yang dicatat oleh timer. Poin yang diperoleh ketika menembak target dibagi jumlah tembakan per detik tadi. Jadi tak hanya jitu menembak sasaran tetapi juga perlu cekatan dalam menembak. Beda sepersekian detik saja bisa kalah nilainya.
Olahraga yang mengandung sensasi ini memang kelihatan asik. Gagah dan macho. Dalam lomba pun bisa menggunakan jalan cerita. Misalnya sedang mengalami perampokan, menghadapi teroris dan sebagainya. Siapapun boleh ikut tembak reaksi asalkan sehat jasmani dan rohani. Tetapi kalau Anda orangnya kagetan apalagi latah, sebaiknya tak usah mencoba olah raga tembak reaksi ini. Berbahaya!
Inbok
Senjata yang dipakai tembak reaksi
Senjata genggam hanya ada dua jenis yaitu pistol dan revolver. Bedanya, pistol ada yang semiotomatis dan otomatis menggunakan magazin peluru. Sedangkan revolver tidak otomatis menggunakan silinder untuk peluru berisi 5, 6 atau 8 peluru (seperti punya Cowboy)
Ada lima divisi yang dipertandingkan dalam tembak reaksi yaitu open, standar, revolver, production, dan modified. Sepandai-pandainya petembak tembak reaksi, alat sangat berpengaruh dalam perolehan nilai. Ibaratnya pistol yang digunakan sama dengan motor yang digunakan untuk balap dari kelas 150 cc sampai 500 cc
Open:
-Boleh menggunakan pisir (alat bidik) lebih canggih atau kerap disebut Optical side.
-Menggunakan magazin yang panjang. Bisa berisi 27 peluru, untuk yang ukuran medium berisi 21 peluru.
-Ada kompensator yaitu alat untuk mengarahkan gas buang dari ledakan peluru adanya di ujung laras pistol. Gas buang dari ledakan peluru akan dilempar ke atas. Alat ini bukan peredam.
Standar:
-pistol standar
-magazin isi 16 peluru
-alat bidik hanya mengunakan pisir yang ada di pistol
Production:
-senjata yang dipakai militer
-alat bidik yang ada di pistol saja
Modified:
-Pistol standar yang dimodified. Boleh memakai lubang di laras sebagai kompensator tetapi tidak boleh menggunakan kompensator.
-Boleh menggunakan optical side.
-Tidak boleh menggunakan magazin panjang.
inbok
Mau nembak, ikut klub dulu.
Sebelum boleh lomba menembak perlu lulus dulu ujian dan penataran.
Bersertifitkat
Yang mendidik klub menembak. Di jakarta pengda perbakin DKI ada 50 klub. Yang aktif di tembak reaksi ada 2 klub Kresna dan Bimantara.
Syarat
Lulus dulu harus ikut klub
Senjata dipinjamkan peluru beli sendiri dari 2500-5000 per butir
Baru punya senjata
Senjata disimpan di perbakin. Latihan harus datang. Yang boleh dibawa pulang hanya senjata beladiri kaliber kecil. Gas hanya bunyi dor aja, peluru karet dan tajam.
Perawatan mudah. Selesai latihan bersihkan minyak tak harus khusus, oli mesin bisa, minyak mesin jahit juga bisa. Enggak terlalu mahal biaya perawatannya.
Latihan menembak: pertama statis dulu biar bisa ngumpul. Nanti berlanjut sambil beraksi.
Peluru tidak meletus harus dikokang untuk mengeluarkan peluru macet. Kalau dipaksa nembak lagi laras peluru akan rusak.
Safety:
Pelindung mata
Miliki hostler:
Penutup telinga
Tembak reaksi
international Practical Shooting Confederation.
Menembak sambil beraksi.
Ujian selain teori juga praktek. Intinya safety. Olahraga dengan senjata api dan peluru tajam.
Sekarang angkatan 38. yang ikut lomba harus lulus ujian dulu. Tembak reaksi tembak cepat dan tepat.
Speed acuracy and power
Mahal di peluru. Satu senjata cukup. 1-2 jam bisa 300-400 butir. Pelatuk ringan yang mahal pelurunya yang sebutirnya bisa 5000 rupiah.
Ada dua jenis peluru. Minor dan major.
Major hentakan lebih besar dan high power. Ada alat chronograph untuk melihat power dari peluru. Untuk minor 125-159. untuk major 160-180 power factor.
0 komentar:
Posting Komentar