Pada artikel sebelumnya saya telah membahas berbagai macam doping /
tindakan kecurangan seorang atlet menggunakan obat-obatan. Salah satu
obat-obatan yang digunakan pada tindakan doping adalah Eritropoetin atau
lebih dikenal EPO. Obat ini adalah sebuah hormon yang ketika berada di
dalam tubuh manusia akan memberikan rangsangan untuk terjadinya
pembentukan sel darah merah. Selama ini pemberian EPO dipercaya
memberikan keuntungan bagi seorang atlet yang memakainya jika
dibandingkan atlet-atlet lainnya. Hal ini dimungkinkan dengan semakin
banyaknya atau meningkatnya produksi sel darah merah maka semakin tinggi
pula oksigen yang dapat dipergunakan oleh sang atlet, sehingga
meningkatkan performa fisik atlet tersebut.
Penelitian terbaru ternyata menunjukkan fakta yang lain, para peneliti
tidak menemukan bukti yang kuat bahwa pemberian EPO akan meningkatkan
performa fisik namun efek samping yang ditimbulkan dapat dipastikan akan
berpengaruh pada kesehatan pemakainya. Seperti kita ketahui bersama,
badan doping Amerika Serikat telah menyatakan bahwa mantan juara dunia
tujuh kali olah raga balap sepeda Tour de France, Lance Amstrong,
terbukti menggunakan EPO untuk meningkatkan performa saat lomba. Namun
sampai saat ini memang belum ada penelitian yang bisa membuktikan secara
pasti apakah konsumsi EPO mampu meningkatkan performa fisik seseorang.
Menurut Professor Adam Cohen salah satu peneliti dari Belanda mengatakan
bahwa selain belum ada bukti tentang manfaatnya, penggunaan EPO
berpotensi menimbulkan masalah kesehatan berupa Stroke dan Serangan
Jantung karena terjadinya penebalan sel-sel darah merah di dalam tubuh.
Pada keadaan normal, penggunaan EPO adalah diperuntukkan bagi penderita
anemia. Konsumsi EPO akan meningkatkan produksi sel darah merah sehingga
pasien yang semula kekurangan sel darah merah menjadi tercukupi
kebutuhannya. Pada keadaan tersebut, pasien yang menerima terapi EPO
akan selalu dalam pengawasan tenaga medis untuk mengantisipasi adanya
efek samping yang tidak diinginkan. Sebaliknya bagi atlet yang
menggunakan EPO, tentu saja menempatkan dirinya dalam keadaan bahaya dan
meningkatkan resiko terjadinya ganguan kesehatan di kemudian hari
Meskipun semua atlet telah mengetahui bahwa melakukan doping adalah
kegiatan terlarang dan melanggar hukum, namun dorongan akan meraih
kemenangan membuat hal tersebut menjadi wajar. Tetapi, menempatkan diri
dalam bahaya tentu akan lebih merugikan daripada kemenangan yang diraih.
Semua doping sebenarnya adalah tindakan medis rutin bagi pasien yang
mengalami masalah kesehatan. Tindakan tersebut dilakukan karena
memberikan keuntungan yang lebih mendesak dibandingkan efek samping yang
mungkin timbul. Namun bagi orang sehat, doping jelas berpengaruh bagi
kesehatan dan tentunya merusak nilai-nilai sportifitas.
pemberian doping EPO pada atlet sepeda
Written By iqbal_editing on Sabtu, 22 Oktober 2016 | 00.02
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar