Permainan taekwondo
sarat dengan berbagai kemampuan dan keterampilan gerak yang kompleks.
Sepintas lalu dapat diamati bahwa pemain harus melakukan gerakan-gerakan
teknik tendangan dengan cepat, berhenti dengan tiba-tiba dan segera
bergerak lagi, gerak meloncat, maju-mundur, memutar badan dengan cepat,
melakukan langkah lebar tanpa pernah kehilangan keseimbangan tubuh.
Gerakan-gerakan
ini harus dilakukan berulangulang dan dalam tempo lama, selama
pertandingan berlangsung. Akibat proses gerakan itu akan menghasilkan
"kelelahan", yang akan berpengaruh langsung pada kerja jantung,
paru-paru, sistem peredaran darah, pernapasan, kerja otot, danpersendian
tubuh.
Karena itu,
seorang taekwondoin sangat penting memiliki derajat kondisi fisik prima.
Melalui proses pelatihan fisik yang terprogram baik, faktor-faktor
tersebut dapat dikuasai. Dengan kata lain seorang taekwondoin harus
memiliki kualitas kebugaran jasmani yang prima. Ini akan berdampak
positif pada kebugaran mental, psikis, yang akhirnya berpengaruh
langsung pada penampilan teknik bermain.
Itulah sebabnya seorang taekwondoin sangat
membutuhkan kualitas kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, kecepatan,
agilitas, dan koordinasi gerak yang baik. Aspek-aspek tersebut sangat
dibutuhkan agar mampu bergerak dan bereaksi untuk menjelajahi setiap
sudut lapangan selama pertandingan.
A. Sistem Pelatihan Fisik Umum
Program dan aplikasi pelatihan fisik bulutangkis harus dirancang melalui tahapan sebagai berikut:
a.
Persiapan fisik umum yang bertujuan meningkatkan kemampuan kerja organ
tubuh, sehingga memudahkan upaya pembinaan dan peningkatan semua aspek
pelatihan pada tahap berikutnya.
b. Persiapan fisik khusus bertujuan meningkatkan kemampuan fisik dan gerak yang lebih baik menuju pertandingan.
c.
Peningkatan kemampuan kualitas gerak khusus pemain. Pada tahap ini
pelatihan bertujuan untuk memahirkan gerakan kompleks dan harmonis yang
dibutuhkan setiap pemain untuk menghadapi pertandingan.
Cara Terbaik untuk Mempersiapkan Kondisi Fisik Umum Pemain
1. Program Latihan Lari
Latihan
lari sangat penting dan balk untuk mengasah kemampuan kerja jantung,
paruparu, dan kekuatan tungkai. Membiasakan pemain berlatih lari selama
40-60 menit tanpa berhenti, yang dilakukan 3-4 kali seminggu, sangat
baik untuk membina kemampuan daya tahan aerobik dan kebugaran umum
pemain.
2. Program Latihan Senam
Bentuk-bentuk
latihan senam peregangan untuk seluruh bagian tubuh dan persendian
harus mendapat perhatian. Latihan peregangan hendaknya diselingi gerakan
untuk memperkuat bagian tubuh bagian atas dan bawah yang dilakukan
secara bergantian.
3. Program Latihan Loncat Tali
Latihan
ini sangat balk untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan
kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur
dan kuat. Proses latihan dapat dilakukan de-ngan loncat satu kaki secara
bergantian (seperti lari biasa), loncat dua kaki, dan masih banyak
bentuk variasinya.
4. Program Latihan Gabungan
Model
atau sistem pelatihan ini adalah menggunakan berbagai alat bantu
seperti bangku, gawang ukuran kecil, tiang, tongkat, tali, bola, dan
sebagainya. Tujuan latihan ini adalah membina dan meningkatkan kamampuan
dan kete-rampilan gerak pemain sebagai upaya untuk pengkayaan gerak.
Pelatih harus cermat dan terampil menciptakan rangkaian gerak yang ada
hubungannya dengan gerakan-gerakan dalam taekwondo, di samping
memberikan prioritas pada pembinaan aspek-aspek kelincahan, kegesitan,
dan koordinasi gerak yang memang dibutuhkan dalam olahraga taekwondo.
5.Latihan Pemanasan
Banyak
pelatihan kurang memberikan perhatian khusus perihal peranan dan fungsi
latihan pemanasan yang benar dan betul. Latihan pemanasan yang dikemas
dengan benar akan memberikan pe-ngaruh positif pada proses kerja organ
tubuh, mekanisme peredaran darah, dan pernapasan. Itu semua akan
berpengaruh langsung untuk kerja berat selanjutnya. Di samping itu,
sangat penting untuk menghindari terjadinya berbagai cedera otot,
persendian, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya.
Pada umumnya latihan pemanasan berbentuk:
a. Lari jarak pendek yang bervariasi seperti lari sambil angkat paha/lutut, lari mundur, lari maju dan ke samping.
b.
Melakukan gerakan-gerakan senam yang bersifat mere-gang otot tungkai,
paha belakang, depan, lengan, pergelangan kaki, pinggang, otot bahu,
dll.
c. Kualitas
peregangan harus dilakukan dengan pelan sampai terasa terjadi proses
peregangan pada bagian otot dan persendian yang dilatih. Hindari
melakukan gerakan sentak, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada otot
atau persendian.
6. Latihan Pendinginan
Latihan
ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai
upaya agar bagian otot yang bekerja berat tadi kembali pada posisi
rileks dan tidak kaku. Bentuk latihannya adalah senam dan gerakan
meregang. Kualitas latihan meregang, khususnya untuk otot besar seperti
paha belakang dan depan, ping-gang, punggung, otot lengan, bahu, dada,
dan berbagai persendian tubuh, harus dicermati betul. Lakukan gerakan
pendinginan ini dengan benar,
B. Sistem Pelatihan Fisik Khusus
Pelatihan
fisik taekwondo dituntut untuk memahami dan mengetahui secara spesifik
kebutuhan gerak olahraga ini. Bahkan harus mendalami makna proses kerja
otot, sistem energi, dan mekanisme gerak yang terjadi dalam permainan
bulutangkis. Atas dasar pengetahuan ini, pelatih akan mampu merancang
bentuk-bentuk latihan fisik secara spesifik, sesuai kebutuhan pemain.
1. Latihan Daya Tahan
(Aerobik dan Anaerobik)
Kemampuan
daya tahan dan stamina dapat dikembangkan melalui kegiatan lari dan
gerakan-gerakan lain yang memiliki nilai aerobik. Biasakan pemain
menyenangi latihan lari selama 40-60 menit dengan kecepatan yang
bervariasi. Tujuan latihan ini adalah meningkatkan kemampuan daya tahan
aerobik dan daya tahan otot. Artinya, pemain dipacu untuk berlari dan
bergerak dalam waktu lama dan tidak mengalami kelelahan yang berarti.
Selanjutnya
proses latihan lari ini ditingkatkan kualitas frekuensi, intensitas,
dan kecepatan, yang akan berpengaruh terjadinya proses anaerobik
(stamina)pemain. Artinya, pemain itu mampu bergerak cepat dalam tempo
lama dengan gerakan yang tetap konsisten dan harmonis.
2. Latihan Kekuatan
Pemain
bulutangkis sangat membutuhkan aspek kekuatan. Berdasarkan analisis dan
cukup dominan pemain melakukan gerakan-gerakan seperti menyerang,
counter, ke samping, menyerang sambil loncat, melakukan langkah lebar
dengan tiba-tiba. Semua gerak ini membutuhkan kekuatan otot dengan
kualitas gerak yang efisien.
Cara
terbaik untuk meningkatkan kemampuan kekuatan ini adalah berlatih
menggunakan beban atau dengan kata lain latihan beban (weight training).
Sebaiknya sebelum melakukan program latihan beban sesungguhnya,
disarankan agar pemain lebih dulu mengenal berbagai bentuk gerakan
seperti:
- mendorong (push up, pull up)
- bangun tidur, angkat kaki
- memperkuat otot punggung, pinggang
- jongkok berdiri untuk membina kekuatan tungkai - loncat-loncat di tempat atau sambil bergerak.
Proses
selanjutnya adalah meningkatkan kualitas geraknya dengan menggunakan
beban (weight training) yang sebenarnya. Dianjurkan untuk tidak
melakukan atau berlatih loncat di tempat yang keras karena akan
berdampak terjadinya sakit, cedera pada bagian lutut, dan pinggang.
3. Latihan Kecepatan
Aspek
kecepatan dalam bulutangkis sangat penting. Pemain harus bergerak
dengan cepat untuk menutup setiap sudut-sudut lapangan sambil menjangkau
atau menyerang lawan dengan cepat.
Cara
untuk bergerak cepat adalah melatih kecepatan tungkai/kaki. Aspek
kecepatan dalam bulutangkis juga bermakna pemain harus cekatan dalam
mengubah arah gerak dengan tiba-tiba, tanpa kehilangan momen
keseimbangan tubuh (agilitas). Bentuk-bentuk latihannya antara lain:
a. Lari cepat dalam jarak dekat
b .Lari bolak-balik, jarak enam meter (shuttle run)
c. Tingkatkan kualitas latihan dengan menggunakan beban, rintangan, dan lain-lain.
d. Jongkok-berdiri dan diikuti lari cepat dalam jarak dekat pula.
4. Latihan Kelenturan/Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah komponen kesegaran jasmani yang sangat penting dikuasi oleh seorang taekwondoin .
Dengan karakteristik gerak serba cepat, kuat, luwes namun tetap
bertenaga, pembinaan kelenturan tubuh harus mendapat perhatian khusus.
Latihan
fleksibilitas harus mendapat porsi yang cukup. Orang yang kurang lentur
rentan mengalami cedera di bagian otot dan daerah persendian. Di
samping itu, gerakannya cenderung kaku sehingga banyak menggunakan
energi, kurang harmonis, kurang rileks, dan tidak efisien.
Latihan-latihan
peregangan dengan kualitas gerakan yang benar memacu komponen otot dan
persendian mengalami peregangan yang optimal. Oleh karena itu,
fleksibilitas ini harus dilatih dengan tekun dan sistematis.
5. Model-Model Latihan Fisik dengan Menggunakan Alat Bantu Pelatihan
a. Latihan denganBola Medisin
Bola
medisin yang beratnya bervariasi antara 1-5 kilogram merupakan alat
bantu pelatihan, antara lain untuk kekuatan dan kecepatan melempar,
membina kekuatan lengan, tungkai, dan kekuatan bagian atas dan bawah
tubuh.
Bentuk latihan
bola medisin ini antara lain dilakukan dengan melempar ke arah tembok
dengan satu atau dengan dua lengan. Berdiri kira-kira 3-4 meter dari
tembok, lalu lempar bola itu dan segera tangkap bola tersebut sambil
lari mundur ke arah garis start, seperti layaknya gerak mundur dalam
permainan bulutangkis.
b. Latihan Loncat Tali
Pemain
bulutangkis dianjurkan untuk terampil dan menguasai bentuk latihan
loncat tali ini. Pengaruh latihan ini sangat membantu untuk membina
kekuatan kaki, pergelangan kaki, daya tahan, koordinasi gerak, dan
membantu peningkatan kualitas gerak pergelangan tangan.
Latihan loncat tali dirancang dengan sistem interval antara lain sebagai berikut:
• Sesi I: • Sesi H:
1. 3 X 30 detik 1.5 X 25 detik
2. 5 X 25 detik 2. 7 X 20 detik
3. 7 X 20 detik 3. 5 X 30 detik
4. 3 X 30 detik 4. 3 X 40 detik
Masa
istirahat antara kegiatan adalah 15-20 detik. Tingkatkan latihan ini
dengan menambah jumlah sesi, waktu kegiatan masa istirahat diperpendek.
Dalam aplikasi latihan loncat tali, pelatih harus berperan memberikan
motivasi dan pengawasan gerak loncat, sehingga tujuan latihan tercapai
dengan optimal.
c. Latihan Bayangan
Latihan
ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan gerak kaki, kecepatan, serta
daya tahan. Latihan ini dapat dijadikan sebagai program khusus, rutin
bagi pemain agar langkah dan gerakan kaki (footwork) senantiasa
ditingkatkan dan dipelihara terus.
Untuk
meningkatkan kualitas latihan ini, pemain harus menggunakan "jaket
pemberat" yang dibuat khusus untuk itu. Sangat balk untuk membina
kualitas dan kecepatan gerak pemain.
d. Latihan Loncat Bangku/Gawang
Latihan
ini berfungsi untuk membina kekuatan tungkai, konsentrasi, dan
kecepatan gerak yang dibutuhkan dalam permainan. Bangku atau gawang
dibuat dengan berbagai ukuran tinggi antara lain 40, 50, 70, 80 cm. Alat
ini berfungsi sebagai alat pemberat, rintangan, tantangan, agar pemain
terpacu untuk mengatasinya. Proses kerja "overload' (beban lebih) dengan
menggunakan beban rintangan ini, latihan makin terasa berat bagi
pemain.
Dalam pelaksanaan
latihan, pelatih harus terampil meletakkan gawang/bangku itu sesuai
dengan tujuan latihan dan kebutuhan pemain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar