Ada beberapa cara yang
digunakan untuk mengukur kemampuan
servis, diantaranya yaitu:
1) Tes servis dari lavenge.
Tes servis ini
diperuntukan bagi pemain yang masih
pemula,sedang teknik pelaksanaan
servis bebas asal tidak menyalahi
peraturan servis dalam permainan
bolavoli.
4
|
10
|
||
0
|
2
|
||
3
|
5
|
3m
|
|
4,5 m
|
Sumber: Suharno
H. P, (1982: 108)
Peraturan:
a. Setiap pamain mendapat giliran
servis 10 kali. Kesalahan dalam melakukan
servis tidak dinilai sebagai poin bila, bola mengenai
net dan tidak masuk ke bagian petak
nilai dan diangga sudah melakukan
percobaan dari 10 kali kesempatan.
b. Nilai akhir yang
diperoleh ialah jumlah
biji yang diperoleh 10 kali pelaksanaan.
c. Tes ini sangat mudah pelaksanaanya,
tetapi sesuai tujuannya sudah dapat dipercaya taraf reliabilitas dan validitasnya (Suharno H. P, 1982:
108)
2) AAHPER Serving Accuracy Test
Sumber: Richard. H, (1980: 103)
Tes ini bisa dilakukan untuk siswa putra
dan siswa putri dengan umur 9 tahun
sampai 22 tahun dengan tinggi net untuk putra 243 cm dan untuk
putrid 224 cm. Cara mengambil data yaitu masing-masing siswa melakukan servis dengan menggunakan servis atas pada posisi
belakang kanan 10
kali dan melakukan
servis atas dengan menggunakan
posisi belakang kiri
10 kali. Tingkat
ketepatan yang paling tepat yaitu
pada poin 4, yaitu pada sepanjang
garis belakang dengan ukuran petak poin berukuran
9 m x 1,5 m. Untuk anak usia di
bawah 12 tahun, garis servis ditempatkan 6 meter, sedangkan untuk usia 12 tahun sampai 22 tahun, garis servis di tempatkan 9 meter dari net.
3) Russell-lange Volleyball Test
Tes servis ini
diperuntukan bagi siswa SMP dan SMA putri,
sedang teknik pelaksanaan servis bebas asal tidak menyalahi
peraturan
servis dalam permainan bolavoli. Tinggi net untuk putri yaitu 224 cm, dengan jarak servis 9 meter dari net, sedangkan untuk anak usia dibawah 12 tahun, garis servis di tempatkan 6 meter dari net.
Sumber: Thomas.
H, (1978: 458)
Cara mengambil data yaitu masing-masing
siswa melakukan servis dengan menggunakan servis atas pada posisi
belakang kanan (10 kali pertama dan 10 kali ke dua) dan melakukan servis atas dengan menggunakan posisi belakang kiri (10 kalipertama dan 10 kali ke dua). Kemudian
hasilnya diambil yang terbaik dari 10 kali pertama atau 10 kali ke dua, dan hasilnya
dicatat dan dikonversikan sesuai dengan
ketepatan atau jatuhnya bola pada skor atau nilai yang telah tertera
pada lapangan.
0 komentar:
Posting Komentar