METODE MELATIH TEKNIK DAN TAKTIK DALAM PENCAK SILAT
Teknik dan taktik adalah dua hal yang berbeda yang harus diketahui oleh para pelatih maupun atlet pencaksilat.
Teknik merupakan bentuk gerakan-gerakan seperti tendangan, pukulan, tangkisan, dan langkah.
Taktik merupakan cara untuk memenangkan pertandingan dengan
menggunakan teknik. Penampilan olahraga di lapangan sangat ditentukan
dari bagaiman proses berlatih melatih yang dijalani setiap harinya.
Menurut Nossek (1982: 111) selama dalam proses berlatih melatih teknik
dan taktik harus memperhatikan empat hal penting, yaitu: penerimaan,
perbaikan, penggabungan, dan aplikasi.
A. PENERIMAAN
Proses belajar gerak melalui visualisasi sangat penting, khususnya
bagi pesilat pemula. Oleh karena dapat memberikan hasil yang maksimal
pada saat melatih teknik, harus dilakukan berulang-ulang dari berbagai
sisi.
Pada tahap penerimaan ini adalah modal pertama yang harus dibenahi
terlebih dahulu, maksudnya pelatih harus tahu bagaimana memberikan
contoh yang baik dan benar sehingga mudah dipahami oleh anak latih.
Pencak silat merupakan olahraga yeng memerlukan keterampilan yang
kompleks. Teknik maupun taktik dalam cabang olaharaga pencak silat
sangat beragam. Untuk itu, dalam proses berlatih melatih teknik dan
taktik, pelatih harus memiliki dan menguasai setiap gerak teknik yang
dilatihkan sehingga pesilat harus benar-benar tahu apa maksud dari
penjelasan pelatih. Dengan demikian, pesilat tidak salah dalam
mengaplikasikan atau melakukan contoh yang diberikan.
Proses belajar dalam menerima informasi tentang teknik dan taktik
secara efektif, melalui penglihatan yang didemonstrasikan oleh
pelatih/peraga.
Pada tahap berikutnya latihan dilakukan dengan dengan prinsip-prinsip
metodis tertentu. Metodis berarti bahwa latihan harus dilakukan secara
runtut, artinya saat proses latihan berlangsung seorang pelatih harus
bisa menyampaikan materi latihan mulai dari yang mudah ke yang sulit.
B. PERBAIKAN
Selama proses berlatih, pesilat memperoleh umpan balik yang diperlukan
untuk kemajuan belajar dan kesalahan-kesalahan dalam melakukan gerakan.
Perbaikan dalam hal ini adalah segala aspek yang dipelajari dalam
pencak silat, baik dari segi etika, taktik maupun teknik.
Perbaikan dari segi etika akan membuat seorang pesilat santun dalam bertindak baik di arena pertandingan maupun di masyarakat.
Perbaikan dari segi teknik bertujuan untuk menjadikan suatu gerakan lebih efektif dan efisien.
Sementara itu perbaikan dari segi taktik sangat dipengaruhi oleh kemampuan teknik pesilat.
Etika merupakan sesuatu yang sangat penting dalam belajar pencak
silat. Tanpa etika atau aturan seorang pesilat yang mempunyai kemampuan
teknik yang tinggi menjadi tidak berarti. Latihan pencak silat dalam
kesehariannya selalu diawali dengan kegiatan yang mendidik etika,
misalnya saat masuk ruang latihan, seorang pesilat harus membongkok
untuk menghormat. Kejadian yang demikian akan selalu dilakukan oleh para
pesilat, sehingga menghormati itu merupakan suatu keharusan sebagai
seorang pesilat.
Latihan pencak silat merupakan suatu aktifitas beladiri yang
berkelanjutan, artinya bahwa latihan pencak silat dibedakan oleh
tingkatan sabuk, sehingga latihan mempunyai tingkat kesulitan yang
berbeda-beda. Perbedaan tingkat kesulitan latihan yang demikian harus
selalu diperhatikan oleh seorang pelatih, jangan sampai dalam latihan
hanya memenuhi banyaknya teknik yang diajarkan tetapi kualitas dari
latihan itu yang harus diperhatikan. Misalnya jika kita melatih sabuk
yang paling rendah, maka harus selalu memperhatikan letak
kesalahan-kesalahannya dan harus dibetulkan, sebab kalau tidak akan
menyulitkan latihan teknik yang lebih lanjut.
Taktik yang baik bukan berarti harus mempunyai teknik yang banyak,
tetapi mempunyai kemampuan teknik yang matang, tetapi akan lebih baik
lagi jika tekniknya banyak dan matang. Olahraga pencak silat merupakan
cabang olahraga terbuka, artinya bahwa pesilat tidak bisa menebak
serangan yang akan dilakukan
oleh lawan. Oleh karena itu seorang pesilat harus mempunyai taktik yang baik agar dapt mengendalikan lawan.
C. PENGGABUNGAN
Selama latihan pesilat seharusnya bisa menggabungkan dari penerimaan
dilanjutkan ke otot-otot sebagai indera gerak, sentuhan, pendengaran,
dan pengelihatan
Lebih lanjut bahwa saat berhadapan dengan lawan maka seorang pesilat
pertama-tama akan menggunakan indera pengelihatan dan indera
pendengaran. Indera pengelihatan untuk melihat gerak-gerik lawan, indera
pendengaran untuk mendengarkan wasit dan pelatih saat memberikan
instruksi. Indera sentuhan adalah sebagai bentuk stimulus atau tanda
untuk menghindar, membalas tendangan bias juga sebagai rangsangan untuk
latihan reaksi, itu semua merupakan kerja otot-otot yang mempunyai
rangsang gerak.
D. APLIKASI
Setelah berlatih dan menguasai banyak teknik pesilat harus bisa
mengaplikasikan dalam pertandingan yang sesungguhnya, tentu saja harus
melalui proses latihan teknik, taktik, dan latih tanding. Banyaknya
pengalaman bertanding akan membuat pesilat lebih mudah dalam
mengaplikasikan teknik-teknik dan taktik yang sudah dipelajari.
METODE MELATIH TEKNIK PENCAK SILAT
Keberhasilan dalam proses latihan sangat tergantung dari kualitas
latihan yang dilaksanakan. Artinya, bahwa keberhasilan dalam latihan
sangat ditentukan oleh kemampun atlet, pelatih profesiona,l dan metode
latihan yang digunakan.
Antara pelatih dan atlet harus memiliki kemampuan, kemauan dan komitmen yang tinggi untuk meraih hasil yang terbaik.
Pelatih yang profesional tanpa didukung kemampuan atletnya akan sulit
untuk dapat meraih prestasi puncak. Sebaliknya, atlet yang memiliki
bakat istimewa tanpa didukung dan dibina dengan baik dan benar tidak
akan dapat berprestasi
secara optimal. Untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antara pelatih dan atlet agar prestasi yang optimal dapat diraih.
Gerakan teknik dalam pencak silat merupakan serangkaian gerak yang
kompleks, sehingga relatif sulit dilakukan oleh pemula. Untuk itu pada
setiap awal pembelajaran, gerakan harus diberikan secara bertahap dan
berkelanjutan. Artinya proses pembelajaran diawali dari yang mudah ke
yang sulit dan dari yang sederhana ke yang kompleks
1. Pengertian Teknik
Teknik adalah suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktek dengan
sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang
olahraga (Suharno, 1993) Selain itu, teknik merupakan cara paling
efesien dan sederhana untuk memecahkan kewajiban fisik atau masalah yang
dihadapi dalam pertandingan yang dibenarkan oleh peraturan (Thomson,
1991)
2. Manfaat Teknik
a. Cara efisien mencapai prestasi
b. Mencegah/mengurangi cedera
c. Modal untuk melakukan taktik
d. Meningkatkan percaya diri
3. Faktor Penentu Teknik
a. Kualitas fisik yang relevan
b. Kualitas psikologis dan kematangan bertanding
c. Metode latihan yang tepat
d. Kecerdasan atlet memilih teknik yang tepat dalam situasi tertentu
4. Tahap Latihan Teknik
a. Tahap Pengembangan Koordinasi Kasar (Gross Coordination)
b. Tahap Pengembangan Koordinasi Halus (Fine Coordination)
c. Tahap Stabilisasi dan Otomatisasi (Stabilization and Automatozation)
Yang harus diperhatikan dalam awal pembelajaran teknik, yaitu:
1. Mengenalkan Keterampilan Teknik
a. Memperoleh perhatian regu
b. Membuat anggota tim melihat dan mendengar penjelasan
c. Memberitahukan nama dan kegunaan teknik dalam pertandingan
2. Mendemonstrasikan dan Menjelaskan Keterampilan Teknik
Mendemontrasikan teknik bukan berarti pelatih hanya menunjukkan cara
melakukan teknik, merlainkan juga harus menjelaskan kemungkinan
kesalahan yang terjadi selama dalam melakukan teknik tersebut. Dengan
demikian anak latih akan memiliki gambaran gerak teknik yang akan
dilakukan secara benar.
Dalam mendemonstrasikan teknik, dapat dilakukan dengan cara:
a. Melakukan praktek teknik sambil memberikan koreksi terhadap kemungkinan kesalahan yang terjadi
b. Meminta salah seorang untuk menunjukkan gerakan tersebut
c. Bila perlu tunjukkan peragaan teknik tersebut melalui audio visual
3. Menyuruh Anak Latih Untuk Melakukan Praktek
Untuk mengetahui sejauh mana anak latih dapat menerima pembelajaran yang diberikan
Sebagai umpan balik (feed-back) bagi pelatih
4. Melakukan Koreksi
Dalam melakukan koreksi terhadap atlet, pelatih harus melihat apakah
tujuan dari latihan sudah dilakukan, dan bagaimana cara mengubah
kesalahan yang dilakukan anak latih ke arah tujuan yang ingin dicapai.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pelatih dalam memberikan feedback, di antaranya adalah:
a. Simpan feedback sampai selesai, jangan mengganggu proses latihan
b. Feedback lebih baik diberikan sebanyak-banyaknya
c. Ketika atlet membuat beberapa kesalahan teknik, koreksi sebaiknya diberikan pada kesalahan terbesar yang dilakukan
d. Feedback sebaiknya diberikan hanya oleh pelatih maupun asisten pelatih
e. Dalam memberikan feedback jangan sampai menunjuk salah satu anak
latih melainkan mengatakan kesalahan secara keseluruhan yang sering
dilakukan pada saat melakukan teknik tersebut
f. Memberi gambaran secara sederhana dan tepat tentang apa yang harus ditingkatkan atau diperbaiki dalam penampilan
g. Berikan pujian atau komentar bila anak latih melakukan gerakan dengan benar
h. Menggunakan penglihatan dan pendengaran pada saat melakukan feedback
Prinsip dalam melatih ketrerampilan teknik
a. Berikan latihan secara benar
b. Berikan latihan dalam bentuk permainan
Bila mereka sudah dapat melakukan teknik tersebut (usahakan anak latih
menyadari secepat mungkin bahwa mereka sudah dapat melakukan teknik
tersebut dengan benar dan siap untuk tampil dalam pertandingan)
c. Untuk teknik baru, berikan secara singkat jangan bertele-tele
Pada awal belajar teknik, anak latih banyak melakukan kesalahan karena
berusaha untuk dapat melakukan dengan cepat. Oleh karena itu, dalam
proses latihan harus diberikan secara bertahap. Dalam melatih teknik
untuk pemula disarankan untuk diselingi dengan istirahat.
d. Gunakan waktu secara efisien dalam melakukan latihan
e. Gunakan peralatan dan fasilitas dengan optimal
Dengan mengoptimalkan penggunaan sarana dan peralatan akan membuat
proses latihan menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini bukan
banyaknya peralatan yang digunakan melainkan mengoptimalkan penggunaan
peralatan yang disediakan dengan benar.
f. Buat anak latih yakin akan pengalaman dalam jumlah yang sewajarnya tentang kesusksesan masing-masing dalam melakukan praktek
g. Buat latihan yang menyenangkan
METODE MELATIH TAKTIK PENCAKSILAT
Taktik dan strategi adalah bagian penting yang harus di kuasai oleh
pelatih maupun atlet pada saat pertandingan. Taktik dan strategi
memiliki pengertian yang sama, yaitu menampilkan keterampilan dalam
pertandingan, akan tetapi tetap ada perbedaan konsep. Taktik berhubungan
dengan perencanaan yang digunakan untuk pertandingan, yang sekaligus
merupakan tambahan untuk strategi. Strategi berhubungan dengan konsep
umum yang mengatur permainan, tim atau perorangan. Prinsipnya bahwa
strategi adalah gambaran untuk menghadapi suatu pertandingan. Konsep
dasar yang digunakan adalah periode waktu yang lama dalam menghadapi
suatu pertandingan yang sebenarnya. Sebenarnya taktik adalah bagian umum
dari kerangka strategi. Jadi Strategi adalah suatu rencana jangka
panjang yang berhubungan dengan suatu situasi, seperti bagaimana cara
berhadapan dengan lawan yang lebih pendek atau lebih tinggi. Strategi
banyak dilakukan oleh seorang pelatih saat atlet sedang latihan maupun
saat istirahat antar babak dalam pertandingan
Persiapan taktik adalah persiapan yang berhubungan dengan kemungkinan
adanya pola bertahan dan menyerang untuk memenuhi tujuan olahraga yaitu
memperoleh kemenangan atau prestasi dalam pertandingan (Bompa, 1994:
58). Tindakan taktis dalam berbagai hal memerlukan proses-proses
pemikiran. Aspek-aspek taktik yang penting akan terlihat dalam:
a. Suatu konsepsi taktis yang dilatih sebelum kompetisi
b. Gerakan-gerakan taktis yang efektif akibat dari situasi kompetisi yang kongkrit.
Pengertian Taktik
Taktik adalah sebuah rencana untuk memperoleh suatu keuntungan selama
dalam pertandingan. Sedangkan strategi adalah suatu rencana untuk satu
rangkaian pertandingan. Keberhasilan dalam melakukan taktik, dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya:
a. Kemampuan membaca situasi permainan atau pertandingan
b. Keterampilan dalam mengambil keputusan terhadap suatu masalah
c. Memiliki pengetahuan untuk membuat keputusan terhadap taktik yang akan diterapkan
Pengetahuan Taktik
Atlet dapat membuat/mengambil keputusan dengan baik jika memiliki pengetahuaan seperti berikut:
a. Peraturan yang berlaku dalam pertandingan
b. Rencana strategi pada waktu permainan tertentu
c. Kondisi fisik yang baik
d. Kekuatan dan kelemahan lawan
e. Kekuatan dan kelemahan sendiri
f. Pilihan yang taktis untuk berbagai situasi dalam pertandingan
Keterampilan dalam mengambil keputusan dapat diajarkan denagn menggunakan cara berikut:
a. Mengajarkan secara keseluruhan, baru per bagian
b. Anak latih mengamati pengambilan keputusan di pihak lain
c. Mengamati diri sendiri
d. Mempraktekan
e. Mengendalikan umpan balik
f. Meminta/membuat pertanyaan
Metode latihan taktik pencak silat adalah suatu cara atau prosedur yang
direncanakan mengenai jenis-jenis latihan taktik pencak silat dan
penyusunannya berdasarkan tingkat kesulitan dan kompleksitas dari
latihan. Metode latihan pencak silat ini lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Pengajaran Teoritis
Pengajaran teoritis diberikan untuk mempermudah pemahaman pesilat dalam
mempelajari setiap gerak yang dilakukan. Pengajaran teoritis akan
membuat pesilat memiliki gambaran tentang rencana gerak yang akan
dilakukan. Dengan demikian proses berlatih melatih dapat berjalan dengan
lebih efektif dan efesien. Dalam pengajaran teoritis, ada empat 4 hal
yang perlu dipahami baik pelatih maupun atlet, yaitu: persepsi,
analisis, solusi mental, dan solusi gerak
1) Persepsi
Persepsi merupakan pengamatan yang dikonsentrasikan terhadap lawan
bertanding, yaitu pada: posisi di arena, jenis tendangan,
gerakan-gerakannya, sehingga mampu mengantisipasi, sehingga akan mampu
memberikan tindakan yang tepat.
2) Analisis
Analisis yang betul merupakan suatu prasyarat untuk pemecahan yang
sukses dari penerapan taktik yang tepat. Analisis adalah dugaan
sementara terhadap sesuatu yang akan terjadi dengan berbagai
pertimbangan, baik dari segi pengamatan, kebiasaan, dan secara ilmiah
3) Solusi mental
Solusi mental didasarkan pada pengamatan yang intensif dan cepat
bersamaan dengan analisis yang betul mengenai situasi kompetitif yang
ada. Solusi mental membutuhkan waktu untuk berfikir, sehingga dalam
taekwondo lebih cocok untuk pelatih pendamping, sehingga dapat
memberitahu pada atlet yang sedang bertanding.
4) Solusi gerak
Solusi gerak merupakan gerakan otot yang bisa dilihat berkenaan dengan situasi taktis yang tepat.
Untuk itu, melatih taktik dalam pencak silat perlu memperhatikan aspek berikut:
a. Perception/Persepsi
Pada tahap persepsi pesilat dituntut untuk mengetahui
kemungkinan-kemungkinan teknik gerakan yang akan dilakukan oleh lawan.
Ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu: (a) sikap pasang lawan, dan
(2) posisi lawan terhadap arena pertandingan. Berikut ini adalah
gambaran sederhana dalam mempersepsikan gerak teknik yang akan dilakukan
lawan bertanding melalui sikap pasang dan posisi lawan terhadap arena
pertandingan.
1) Sikap Pasang
Sikap pasang pesilat pada saat pertandingan sangat menentukan terhadap
gerak teknik yang akan dilakukan. Dari sikap pasang yang dilakukan
lawan, pesilat akan lebih mudah dalam mempersepsikan kemnungkinan
gerakan yang akan dilakukan lawan. Dalam sikap pasang yang harus
diperhatikan adalah; posisi kuda-kuda, posisi badan, dan posisi lengan.
Contoh: Pesilat melakukan sikap pasang dengan posisi menyamping kanan
terhadap lawan, kuda-kuda bertumpu pada kaki belakang (kiri), lengan
kanan berada di depan lengan kiri. Kemungkinan gerak teknik yang dapat
dilakukan pesilat tersebut adalah tendangan T kanan, sabit kiri, sabit
kanan, sapuan bawah depan kanan, sapuan bawah belakang kiri, dan
bantingan dengan menggunakan tangan kanan.
2) Posisi Lawan terhadap Arena Pertandingan
Setelah memahami sikap pasang yang dilakukan lawan, pesilat harus
memperhatikan posisi lawan di dalam arena pertandingan, yaitu di tengah
arena pertandingan atau di dekat garis batas luar arena pertandingan.
Posisi pesilat di dalam arena juga menentukan tipe bertanding dari
pesilat. Dengan mengetahui posisi lawan, akan mempermudah pesilat dalam
menerapkan taktik bertanding.
Contoh: pesilat melakukan pasang seperti di atas, dan pasangan tersebut
dilakukan di dekat garis batas luar arena. Maka kemungkinan yang akan
dilakukan lawan adalah: (a) bila tipe bertahan adalah sabit kiri,
bantingan, (b) Biasl tipe Menyerang adalah, T kanan, sabit kanan, depan
kiri.
b. Decision/Keputusan
Setelah pesilat dapat mempersepsikan kemungkinan gerak yang akan
dilakukan lawan, selanjutnya pesilat dituntut untuk membuat keputusan.
Dalam membuat keputusan biasanya pesilat banyak mengalami kesulitan oleh
karena tidak semua pesilat memiliki kemampuan persepsi yang baik. Untuk
itu, pesilat harus mengetahui secara benar tentang teknik apa yang
dapat dikuasai dan dapat diterapkan nuntuk menghadapi lawan.
c. Execution/Eksekusi
Setelah pesilat membuat keputusan tentang teknik apa yang yang akan
digunakan untuk melakukan serangan, maka selanjutnya pesilat melakukan
serangan sesuai dengan keputusan yang telah dibuat
d. Feedback/Umpan Balik
Dari hasil persepsi, decision, dan execution di analisis sehingga mengetahui pada tahap mana pesilat melakukan kesalahan.
3. Macam Taktik Pencak silat
Taktik adalah suatu rencana jangka pendek yang berhubungan dengan suatu
situasi, seperti bagaimana cara menghadapi lawan yang memiliki tipe atau
gaya menyerang maupun bertahan. Siasat adalah suatu tindakan segera
yang digunakan untuk menyelesaikan suatu strategi, seperti suatu pukulan
atau tendangan. Penting mempunyai banyak taktik menyerang maupun
bertahan, karena akan membuat atlet selalu siap menghadapi suatu
pertandingan. Dalam menerapkan taktik lebih cenderung atlet yang
berperan, sebab taktik digunakan di dalam lapangan ketika sedang
berlangsungnya pertandingan.
Secara umum taktik dalam pencak silat dapat ditinjau dari bedakan
berdasarkan: (1) dari fungsi, (2) dari arena yang digunakan, dan (3)
dari dari teknik yang digunakan.
1. Ditinjau dari Fungsi
Melatih taktik seorang pesilat tidak dapat dilakukan dengan asal-asalan.
Oleh karena penerapan taktik merupakan kunci keberhasilan dalam
memenangkan pertandingan. Berikut adalah macam taktik dilihat dari
fungsinya:
a. Taktik Menyerang/Serangan
Taktik menyerang adalah upaya mengalahkan lawan selama dalam
pertandingan yang dilakukan dengan cara menyerang lawan terlebih dahulu.
Taktik menyerang pada pencak silat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
taktik serangan langsung, dan serangan tidak langsung.
1) Serangan Langsung
Taktik serangan langsung adalah upaya untuk mengalahkan lawan yang
dilakukan dengan cara langsung menyerang pada sasaran yang diinginkan.
Taktik serangan langsung dapat dilakukan dengan menggunakan pukulan,
tendangan, dan jatuhan
2) Serangan Tidak Langsung
Taktik serangan tidak langsung adalah serangan yang dilakukan secara
tidak langsung pada sasaran yang diinginkan. Artinya, sebelum melakukan
serangan pada sasaran, pesilat melakukan gerakan-gerakan awalan untuk
mengecoh lawan sehingga posisi lawan berubah dan selanjutnya melakukan
serangan pada sasaran.
b. Taktik Bertahan
1) Bertahan Pasif
Bertahan pasif adalah taktik yang dilakukan dengan cara melakukan
hindaran atau tangkisan terhadap serangan yang dilakukan lawan,
selanjutnya melakukan balasan (counter attack) pada lawan. Taktik ini
dapat dilakukan dengan sempurna bila pesilat memiliki kecepatan reaksi
dan kemampuan koordinasi yang baik. Berikut adalah jenis-jenis taktik
bertahan pasif:
a) Hindar Sambut (counter-attack)
Hindar sambut (counter-attack) merupakan salah satu taktik yang
dilakukan pesilat dengan cara menunggu lawan melakukan serangan untuk
kemudian dibalas baik dengan menggunakan pukulkan maupun tendangan.
Taktik tersebut dilkukan pada saat melakukan serangan, pesilat melakukan
hindaran atau tangkisan untuk kemudian melakukan serangan balasan.
Taktik tersebut tepat digunakan untuk menghadapi lawan yang memiliki
tipe menyerang langsung.
b) Jemputan
Jemputan lebih tepat diterapkan untuk mengatasi lawan yang memiliki tipe
serangan tidak langsung. Taktik jemputan dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik pukulan, tendangan, dan jatuhan. Taknik tersebut
dilakukan dengan cara menabrak lawan pada saat lawan alan melakukan
gerakan menyerang.
c) Ganjalan
Ganjalan dilakukan dengan menggunakan teknik tendangan T (samping).
Taktik ini dapat dilakukan oleh pesilat yang memilki kecepatan bergerak
yang baik. Taktik ganjalan dilakukan dengan cara menghentikan gerakan
lawan pada saat akan melakukan serangan dengan menggunakan tendangan T
(samping). Taktik ini tepat digunakan untuk lawan yang memiliki tipe
serangan langsung.
2) Bertahan Aktif
Pada taktik bertahan aktif ada persaman dengan gerakan taktik serangan
tidak langsung. Perbedaan antara bertahan aktif dengan serangan tidak
langsung adalah pada tujuan yang diinginkan. Pada serangan langsung
pesilat melakukan pergerakan untuk mengubah posisi lawan sehingga dapat
diserang sesuai dengan yang direncanakan. Sedangkan pada taktik bertahan
aktif, pesilat bergerak untuk memancing lawan agar melakukan serangan.
Setelah itu pesilat segera melakukan counter attack atau teknik jatuhan.
Untuk melakukan taktik bertahan aktif, pesilat harus memiliki kecepatan
gerak dan kecepatan reaksi yang bagus. Taktik bertahan aktif biasanya
dilakukan oleh pesilat yang memiliki teknik bantingan yang bagus. Taktik
bertahan aktif digunakan untuk menghadapi lawan yang memiliki tipe
hindar sambut (counter-attack) yang bagus.
Contoh: Pancingan Tangan dan Kaki
Taktik pancingan baik dengan menggunakan tangan maupun kaki perlu
dilakukan pada saat pesilat menghadapi lawan yang memiliki tipe
bertahan. Pesilat yang memiliki tipe bertahan memiliki kecenderungan
untuk melakukan counter attack pada saat lawan bergerak. Sedangkan
pesilat yang memiliki tipe brtahan aktif memiliki kecencerdungan untuk
bergerak atau membuast gerangan dengan tujuan membuat lawan melakukan
serangan dan untuk dselanjutnya melakukan teknik balasan ataupun
bantingan.
0 komentar:
Posting Komentar