6 Persiapan Penting Sebelum Lari Marathon?
Oleh Ajeng Quamila Data medis direview oleh Thu Truong, PharmD.
Tidak
ada yang menyangkal bahwa berlari hampir 50 kilometer adalah jalan yang
panjang untuk dilalui, namun bukan jarak yang mustahil. Tidak seperti
jalan santai atau color run, marathon membutuhkan dedikasi, kesabaran, dan ketekunan tinggi untuk bisa sukses menyelesaikan keseluruhan lap di hari-H perlombaan.
Yang harus diperhatikan sebelum memulai latihan marathon
Persiapan
marathon bukanlah sesuatu yang Anda bisa lakukan dalam beberapa minggu.
Marathon mengerahkan seluruh energi tubuh Anda, termasuk tendon,
ligamen, tulang, kesehatan jantung dan paru, dan akan sama beratnya pada
stamina mental Anda. Anda akan memerlukan setidaknya beberapa bulan
untuk melatih tubuh Anda beradaptasi dengan medan super berat yang akan
Anda lalui, terutama jika Anda belum pernah mengikuti marathon
sebelumnya.
Kunci lari marathon yang sukses adalah
konsisten menambahkan jarak latihan lari Anda setiap minggu secara
bertahap untuk membiarkan tubuh Anda beradaptasi dengan berlari dalam
jangka waktu panjang. Pastikan Anda memiliki cukup waktu dalam satu
minggu untuk berlari setidaknya 4-5 hari per minggu. Kalau ini adalah
marathon pertama Anda, kami merekomendasikan Anda untuk mengambil dua
hari libur untuk membiarkan tubuh Anda pulih.
Cari
jadwal marathon dalam tiga bulan ke depan atau lebih, tergantung pada
tingkat kebugaran Anda saat ini. Beri tubuh Anda cukup waktu untuk
membangun stamina secara bertahap dan sekaligus untuk memperhitungkan
waktu dari pemulihan kemungkinan cedera, sakit, atau kepentingan
keluarga lainnya yang dapat sedikit menghambat mulusnya latihan Anda.
Yang harus dilakukan sebelum lari marathon
Apa saja yang harus dipersiapkan?
1. Jaga stamina tubuh
Lima puluh persen pelari marathon akan mengalami cedera. Entah itu patah tulang kering, nyeri tumit, keseleo, hingga hal-hal lain yang mungkin terlihat sepele namun bisa merepotkan.
Sebaiknya,
konsultasikan terlebih dulu dengan dokter Anda untuk melakukan check-up
sebelum terlibat dalam aktivitas berat. Jika Anda mengalami nyeri
sesedikit apapun selain kelelahan biasa, segera bicarakan dengan dokter
Anda untuk pemulihan cepat — lebih baik untuk melewatkan satu hari
latihan saat cedera masih mudah untuk ditangani, daripada melewatkan
satu bulan penuh karena Anda pikir nyeri itu akan hilang dengan
sendirinya.
Selain itu, cerdaslah dalam latihan.
Misalnya, segera ganti pakaian baru yang bersih dan kering setelah
berlatih, dan selalu cukupi asupan cairan selama latihan. Jika Anda
merasa kedinginan setelah berlari (karena pakaian basah kuyup akibat
keringat, misalnya), segera mandi air hangat. Usahakan agar tubuh tetap
hangat setelah latihan untuk mencegah sistem kekebalan tubuh melemah,
dan mungkin mengalami flu atau masuk angin.
2. Atur pola makan
Anda perlu memakan makanan sebelum mulai berlari,
yang bisa memberikan Anda energi berkelanjutan selama lebih dari 60
menit. Idealnya, Anda harus memiliki pola makan tinggi karbohidrat dan
rendah serat tiga sampai enam jam sebelum mulai berlari. Jangka waktu
ini akan memberikan tubuh Anda kesempatan untuk mencerna makanan sampai
selesai dan mengurangi risiko masalah perut selama berlari.
Jika
Anda hanya memiliki waktu satu jam sebelum mulai latihan, makanlah
makanan yang mengandung 50 gram karbohidrat. Pilih makanan yang umumnya
mengandung banyak air, karbohidrat baik (misalnya oatmeal atau muesli),
zat besi, vitamin C, dan lemak baik (makanan yang mengandung asam
omega-3, misalnya salmon dan produk minyak ikan). Jika Anda akan
melakukan lari jarak panjang, tambahkan protein — telur rebus atau
sandwich selai kacang — untuk membantu mempertahankan tingkat energi
Anda.
Cukupi asupan cairan sebelum, selama, dan setelah latihan
— terutama selama dan setelah lari jarak panjang. Mencukupi asupan
cairan jauh sebelum hari-H marathon Anda akan melatih tubuh Anda untuk
terbiasa untuk minum — dan belajar untuk minum sambil berlari (selama
lari jarak panjang) akan menirukan kondisi yang akan Anda hadapi selama
marathon yang sebenarnya dan memberikan Anda keuntungan besar pada
hari-H.
Jangan lupa, selalu patuhi pola makan, jenis
makanan dan minuman (makan besar dan termasuk camilan), serta waktu
makan yang Anda paling rasa cocok untuk latihan Anda, dan jangan
mengubah aspek apapun dari pola makan Anda selama latihan hingga
menjelang hari perlombaan untuk mencegah masalah sistem pencernaan.
3. Rencanakan jadwal latihan mingguan
Cobalah
untuk memasukkan satu kali lari jarak jauh setiap minggu di setiap
jadwal latihan Anda, sebaiknya di akhir minggu guna memberikan Anda
tambahan waktu untuk pulih setelah berlari. Jarak dari lari jarak jauh
Anda akan berbeda pada tujuan Anda dan tingkat kebugaran tubuh Anda.
Untuk pemula, kami rekomendasikan untuk berlari jarak jauh hingga 20
kilometer, dan untuk Anda yang lebih kuat, 20-25 kilometer selama 12
minggu sebelum hari marathon Anda.
Untuk pemula, disarankan untuk berlari setidaknya 2-3 kali dalam 1 minggu.
Sebagai contoh:
Senin: Jalan santai
Selasa: Istirahat
Rabu: Jogging/tempo
Kamis: Istirahat
Jumat: Sprint/Lari cepat
Sabtu: Istirahat
Minggu: Lari jarak jauh
Jika
Anda sudah mulai terbiasa, naikkan intensitas hingga 4 kali sesi
latihan lari dalam seminggu, termasuk 1 sesi lari jarak jauh dan 2 sesi
lari jangka pendek. Untuk pelari yang lebih kuat, jadwal per minggu bisa
diatur untuk 1 sesi jarak jauh, 1 sesi lari cepat/sprint, 1 lari
bertempo; ditambahkan dengan dua atau tiga lari santai/jogging di antara
sesi lari berat.
- Pada jalan santai, usahakan tempo lari Anda pendek-pendek, lebih lambat, dan lebih santai daripada tempo lari biasa Anda. Tujuannya agar melatih kaki terbiasa berjalan jarak jauh, tanpa menambahkan beban pada otot dan tulang.
- Untuk sesi jogging, percepat sedikit tempo lari Anda melebihi lari biasa Anda. Jogging akan meningkatkan ambang asam laktat Anda, yaitu sensasi panas di kedua kaki yang Anda rasakan saat mulai berlari kencang.
- Untuk sprint, Anda akan melakukan kombinasi lari bergantian antara berlari cepat (sprint) dan lari lambat (jogging). Seiring waktu, latihan ini akan membantu Anda meningkatkan kecepatan lari Anda pada umumnya.
- Saat lari jarak jauh, atur tempo dan kecepatan lari Anda senyaman mungkin (namun usahakan tidak lebih lambat dari jogging) untuk membangun ketahanan stamina Anda. Lari jarak jauh adalah aspek latihan lari terpenting dalam setiap minggu, dan Anda akan menambah jarak secara bertahap tiap minggunya. Anda juga boleh memasukkan break jalan santai di antara lari jarak jauh Anda.
- Setiap minggu keempat, fokuskan latihan lari hanya pada jalan santai. Selain itu, H-10 sebelum marathon utama Anda, kurangi segala jenis dan intensitas latihan Anda.
4. Tambahkan latihan lain
Alternatif
latihan selain lari juga bisa bermanfaat untuk persiapan marathon Anda,
serta untuk membantu tubuh Anda pulih lebih cepat dari tempuhan lari
tanpa henti.
Coba untuk masukkan peregangan
ringan setelah jalan santai Anda. Peregangan adalah alternatif latihan
yang bagus untuk membantu memelihara kesehatan tubuh Anda, tapi pastikan
untuk melakukan peregangan hanya setelah jalan santai atau lari ringan.
Hindari peregangan setelah sesi latihan lari yang berat karena otot
Anda masih stress dan kelelahan dari berlari keras.
Olahraga lainnya yang Anda bisa coba, termasuk berenang, yoga, pilates, bersepeda, dan lari menggunakan treadmill.
5. Tidur cukup
Memastikan Anda mendapat istirahat malam yang cukup dan juga nyenyak
sangat penting menjelang hari marathon Anda. Anda setidaknya
membutuhkan tidur selama 8 jam setiap malam. Setelah sesi latihan super
intens dan berat, Anda justru akan membutuhkan waktu 9 jam untuk tidur
di malam hari agar tubuh dapat kembali pulih dengan optimal.
Tidur
cukup akan membantu Anda untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda,
membangun dan memperbaiki otot, dan menajamkan fokus mental Anda — semua
ini akan menghasilkan performa yang lebih kuat selama latihan menjelang
dan hari-H marathon.
6. Pastikan peralatan lari Anda nyaman dan pas di tubuh Anda — termasuk sepatu lari Anda
Periksa sepatu lari,
kaos kaki, dan pakaian lainnya yang Anda akan gunakan untuk latihan dan
di saat marathon. Sepatu lari Anda tidak hanya harus nyaman dan pas
saat dipakai, namun juga harus diuji kekuatannya setidaknya beberapa
kali di sesi lari jarak jauh, dan satu atau dua latihan berat Anda. Cek
sol luar dan padding dalamnya, Jika terlihat ada keretakan atau sedikit kerusakan, ganti dengan yang baru.
Pilih
pakaian yang sesuai. Hindari seragam lari atau sport bra yang terbuat
dari katun; sebaliknya, pilih material sintetis seperti polypropylene,
yang bisa menjaga tubuh Anda tetap kering dan memberikan ruangan bagi
kulit untuk bernapas selama berolahraga. Selain itu, sesuaikan juga
pakaian dengan cuaca dan iklim di saat latihan atau di hari-H marathon
Anda. Jika cuaca mendung atau gerimis, gunakan jaket olahraga atau jas
hujan. Jika cuaca panas terik, gunakan topi. Jangan lupa untu selalu
gunakan tabir surya sebelum mulai berolahraga. Selalu siap sedia.
0 komentar:
Posting Komentar