cliff diving

Melompat dari tebing berbatu dengan ketinggian hampir 30 Meter dan melayang di udara kurang lebih 3 detik itulah olahraga ekstrem yang kini sedang di sukai banyak orang, karna membuat jantung berdegub kencang yang hampir sama dengan Bungee Jumping atau lompat indah. Cliff diving bisa menempuh kecepatan hingga 85KM/Jam, pada dasarnya olahraga ini hampir mirip dengan Loncat Indah yaitu di nilai berdasarkan manuver gerakan selama melayang di udaran dan jatuh ke air.

Yang membedakan Cliff Diving dengan Loncat Indah adalah Cliff Diving memiliki aturan lompat yang telah dimodifikasi dan lebih rumit dari Lompat Indah, bukan hanya itu Cliff Diving pun mempunyai resiko yang sangat membahayakan dibanding dengan Loncat Indah, resiko yang bisa terjadi pada Cliff Diving misalnya terbentur karang dan batu-batuan saat meluncut dari ketinggian tebing, dan jika salah melompat resiko terbesar bisa terjadi benturan dengan krang-karang yang ada di dalam air.

Dalam kejuaraan Dunia Cliff diving tebing yang di gunakan sudah mengalami modifikasi dari panitia, hal ini di lakukan untuk mengurangi resiko para pesertanya terbentuk dengan batu yang ada di tebing, dan para penyelelam pun telah siap di air untuk menyelamatkan para pesertanya karna biasanya orang yang melakukan Cliff Diving melakukan Shock sesaat setelah terhempas ke air, sehingga para penyelam selalu sigap bila terjadi sesuatu pada para peserta Cliff Diving.

Jika anda bertanya mengapa olahraga ini menjadi olahraga ekstrem, jawabannya adalah cedera serius sampai kemungkinan yang fatal kematian saat melakukan olahraga ini. Para peserta juga harus menaklukan ketakutannya karena  tempat mereka melakukan lompatan biasanya berdiri tegak dan menjulang tinggi hingga 27 meter lebih dengan kesulitan yang sangat tinggi dikarenakan setiap peserta harus mampu melakukan 4 kali lompatan dengan kategori yang telah ditentukan, dan jelas ini sangatlah berbeda dengan Loncat Indah.