pengertian dan sejarah petanque di indonesia

Written By iqbal_editing on Selasa, 22 Agustus 2017 | 17.31

Petanque (diucapkan [pe.tɑ̃ːk] dalam bahasa Perancis atau pay/tah~k atau petong) awalnya merupakan permainan tradisional asal negara Prancis yang merupakan pengembangan dari permainan jaman Yunani Kuno sekira abad ke-6 SM, versi modern dari permainan petanque diperkenalkan oleh Jules Boule Lenoir pada tahun 1907 di kota La Ciotat, di Provence, di selatan Perancis.
Kata Petanque berasal dari kata Les Ped Tanco atau Petanca berdasar dialek Provençal dari bahasa Occitan yang berarti kaki rapat, salah satu teknik dasar bermain petanque adalah kaki yang rapat tidak mengangkat kaki yang menapak ke tanah.
Agar bisa dikembangkan sebagai cabang olahraga prestasi permainan tradisional ini distandarkan dan dibuat aturan baku yang berlaku universal, dengan induk olahraga petanque internasional bernama Fédération Internationale de Pétanque et Jeu Provençal (FIPJP) yang didirikan di Marseille, Prancis pada tahun 1958.

Daftar isi

Sejarah

Sejarah Tradisional Petanque

Pada awal abad ke-6 SM orang Yunani Kuno telah memainkan permainan melempar koin, batu datar, dan bola batu, disebut spheristics. Bangsa Romawi Kuno memodifikasi permainan dengan menambahkan target yang harus didekati sedekat mungkin. Variasi Romawi dibawa ke Provence (wilayah selatan Perancis) oleh tentara Romawi dan pelaut. Pada sebuah makam Romawi di Florence wilayah Italia, terdapat nisan yang menggambarkan tentang orang bermain permainan ini dengan dekorasi pada nisannya terlihat orang yang sedang membungkuk untuk mengukur poin.
Dalam perkembangannya setelah itu masyarakat Roma, menggantikan target yang awalnya bola batu dengan bola kayu. Pada Abad Pertengahan Erasmus menyebut permainan itu sebagai globurum, tetapi selanjutnya oleh berbagai kalangan lebih dikenal sebagai ‘boule,’ atau bola, dan permainan ini mulai dimainkan di seluruh Eropa.
Raja Henry III dari Inggris melarang permainan itu dan menggantikannya dengan pemanah, dia ingin warganya lebih berlatih memanah sebagai bela negara dibanding memainkan bole.
Di abad 14, Charles IV dan Charles V dari Perancis juga melarang seluruh olahraga untuk rakyat jelata, yang boleh berolahraga hanya kalangan bangsawan. Larangan ini baru pada abad ke-17  dicabut.
Pada abad ke-19, di Inggris olahraga permainan ini disebut dengan lawn-bouwling, sedangkan di Perancis, olahraga ini tetap dikenal sebagai boule yang dapat dimainkan di seluruh lapisan masyarakatnya. Meissonnier seorang seniman Perancis membuat dua lukisan menunjukkan orang-orang bermain game. Sedangkan Honoré de Balzac dalam La Comédie humaine menggambarkan permainan ini dalam dramanya.
Di Prancis Selatan boule telah berevolusi menjadi jeu Provençal (boule lyonnaise) mirip dengan petanque, kecuali ukuran lapangannya yang jauh lebih besar dari petanque dan pemain harus berlari tiga langkah sebelum membuang bola. Permainan ini dimainkan di desa-desa di seluruh Provence, pada lapangan tanah di bawah naungan pohon. Permainan ini diceritakan secara rinci pada memoar novelis Marcel Pagnol.
” The pride will remain of having invented this magnificient game which by going arround the world works modestly, but surrely, at connecting people together, therefore bringing peace”
Marcel Pagnol.

Sejarah Petanque Modern

Petanque dalam bentuk yang sekarang ditemukan pada tahun 1907 di kota La Ciotat dekat Marseilles oleh pemain Lyonnaise Prancis bernama Jules Boule Lenoir. Panjang pitch atau lapangan dikurangi oleh sekitar setengah, dan pelemparan bola secara bergerak diganti dengan yang stasioner.
Turnamen petanque pertama dengan aturan baru diselenggarakan pada tahun 1910 oleh Ernest bersaudara dan Joseph Pitiot, pemilik sebuah kafe di La Ciotat. Dengan semakin simpel dan aturan yang universal olahraga ini tumbuh dengan cepat, dan segera menjadi bentuk yang paling populer dari boule. Dengan dibentuknya Federasi internasional petanque Fédération Internationale de petanque et Jeu (FIPJP) pada tahun 1958 di Marseille yang kemudian diselenggarakan Kejuaraan Dunia pertama pada tahun 1959.

Federasi Olahraga Petanque Indonesia

Olahraga petanque masuk ke Indonesia sejak awal 2000-an, para ekspatriat asal Perancis yang membawanya ke Indonesia namun masih terbatas di kalangan para ekspatriat saja.
Baru pada tahun 2011 ketika Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games ke-26 di Jakarta – Palembang, petanque menjadi olahraga wajib. Atas upaya sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi dibentuklah Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) yang berdiri pada tanggal 11 Maret 2011.
Indonesia sukses dalam penyelenggaraan SEA Games XXVI/2011 Jakarta-Palembang pada cabang olahraga petanque dan memiliki lapangan petanque berstandar internasional di area Jakabaring Sport City Palembang.
Federasi Olahraga Petanque Indonesia dipimpin oleh bapak Caca Isa Saleh. Beliau memiliki dedikasi yang sangat tinggi dalam pengembangan olahraga petanque di Indonesia, segala upaya dilakukan untuk mengembangkan petanque agar setelah suksesnya penyelenggaraan di SEA Games 2011 makin meluas di seluruh Indonesia.
Upaya yang gigih ini menghasilkan cabang olahraga petanque dipertandingkan di Pekan Olahraga Mahasiswa (POMNAS) ke-14 tahun 2015 di Banda Aceh, Eksibisi Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 Jawa Barat yang dipertandingkan di UNISMA Bekasi dan sedianya akan dipertandingkan sebagai cabang resmi di PON XX/2020 Papua.
Di Indonesia sendiri setelah PB FOPI melaksanakan sosialisasi ke berbagai daerah perkembangan cabang olahraga petanque makin semarak. Terlebih setelah pelaksanaan eksibisi Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 Jawa Barat, saat ini di seluruh Indonesia setiap pekan selalu ada kejuaraan baik yang resmi diselenggarakan oleh PB FOPI, PengProv FOPI dan Pengcab FOPI maupun yang diselenggarakan oleh klub-klub petanque.
Pada Eksibisi PON XIX/2016 Jawa Barat cabang olahraga petanque mempertandingkan 9 nomor pertandingan dengan jumlah peserta 20 tim yang berasal dari 19 Provinsi se-

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik