sejarah pembentukan pssi garuda pertama

Written By iqbal_editing on Rabu, 28 Juni 2017 | 01.32

Kisah Pembentukan PSSI Garuda I

Anda sudah membaca PSSI Garuda II, bukan? Jika belum, silakan klik link dimaksud. Nah, kali ini, saya sebagai pengelola blog NovanMediaResearch akan membahas secara singkat pembentukan proyek PSSI Garuda. [Angka romawi “I” yang dilekatkan pada PSSI Garuda I sebetulnya dimunculkan ketika dilanjutkan dengan PSSI Garuda II. “Uniknya”, PSSI Primavera 1994/1995 dan 1995/1996, sepengetahuan NMR, tidak pernah disebut sebagai PSSI Primavera I dan II. (Maklumlah, Primavera II hanya ditambahkan beberapa pemain). Apalagi pada 1995/1996 muncul PSSI Baretti. PSSI Primavera diperuntukkan bagi pemain U-19, sedangkan PSSI Baretti untuk U-16. Satu kisah yang paling “berkesan” bagi saya ialah ketika Rachmat Rivai (Persiter Ternate) gagal bergabung ke PSSI Baretti oleh karena terlambat beberapa menit menuju pesawat. Yaaa, tertinggal deh….]
OK, saya menulis PSSI Garuda I saja ya?! PSSI Garuda I dibentuk pada 1981 atas prakarsa Sigit Harjojudanto (bos klub Arseto) —putra Soeharto (Presiden RI 1966-1998). Pada masa itu, Sigit merupakan salah seorang Ketua PSSI.
Pada masa itu, Sigit meminta empat pemandu bakat (Halilintar, Ipong Silalahi, Maladi, dan Suwardi Arland) untuk menghimpun para pemain muda. Para pemain muda itu sendiri diperoleh dari invitasi junior di Yogyakarta. [Saya kira, anda sudah membacanya secara sekilas dalam bahasan tentang Assyabaab.] Akhirnya, semua dibina melalui tangan Yuswardi.
Dalam perkembangannya, cikal bakal PSSI Garuda I ini diserahkan penanganannya kepada Joao Barbatana (Brasil) pada Juli 1983. Secara bertahap, penampilannya meningkat.
Baru enam bulan ditangani Barbatana, tim yang bermaterikan para pemain U-21 (ada juga yang menyebut U-23) itu sempat mengejutkan dunia persilatan, eh maksudnya penggemar sepak bola di Bangkok, Thailand. Ya, saat itu, timnas Indonesia Garuda I —kita lazim menyebutnya sebagai timnas PSSI Garuda I— “hanya” kalah 0-3 dari tuan rumah Thailand A dalam babak final King’s Cup 1983 (5/1/1983). “Keberhasilan”runner-upini seakan membangkitkan harapan bagi masyarakat pencinta sepak bola Indonesia.
Kalah dari Thailand dengan Piyapong Pue On-nya tentu wajar. Namun, beberapa waktu kemudian, prestasi timnas Indonesia Garuda I terpuruk. Terakhir di Piala Merlion 1984. Akhirnya, PSSI Garuda I pun bubar (baca: beberapa pemain berlatih sendiri karena Barbatana “pergi”).
Daftar Juara Invitasi Junior:I/1981 di Yogyakarta: Assyabaab (Surabaya) vs Bintang Selatan (Medan) 6-5 (adu penalti).II/1983 di Jakarta: Persija (Jakarta Pusat) vs Persipal (Palu) 2-0.***) Invitasi Junior II/1983 diselenggarakan dengan alasan para pemain junior kita sudah habis karena sudah masuk ke PSSI Garuda I. (He he he, lucu ya!!!) Padahal pada masa ini muncul beberapa turnamen junior/pelajar.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik