penghapusan hlm pelindung kepala di tinju

Written By iqbal_editing on Jumat, 13 Januari 2017 | 16.01

AIBA telah memutuskan untuk menghapus pelindung kepala di ajang tinju amatir putra. Menurut Ching-Kuo Wu, presiden AIBA, tanpa pelindung kepala justru membuat tinju lebih aman dengan mengurangi gegar otak dan mendorong para petarung untuk melindungi kepala mereka.
Berbicara di sela-sela Kongres AIBA di pulau Jeju Korea Selatan, Wu juga mengatakan tinju perempuan suatu saat bisa mengikuti aturan baru ini, tetapi hanya setelah pemantauan ekstensif dari kelas putra.

Keputusan AIBA memilih untuk menghapus penutup kepala dalam sejak tahun didasarkan atas statistik medis, yang menunjukkan bahwa pelindung justru dapat menyebabkan dampak pukuluan lebih menggelegar di kepala petinju dan berkontribusi terhadap kerusakan otak. Beberapa petinju juga mengeluh bahwa tutup kepala membuat mereka lebih sulit untuk melihat pukulan yang datang.

Wu mengatakan bahwa tahun ini di ajang Commonwealth dan Asian Games telah menunjukkan keputusan AIBA sudah tepat.

"Commonwealth Games? Tidak ada gegar otak. Asian Games? Tidak ada gegar otak," kata Wu kepara Reuters. Keputusan itu diambil berdasarkan penelitian luas oleh komisi medis mereka sendiri serta enam organisasi independen.

"Kesimpulannya, gegar otak turun ke hampir nol [kasus] tanpa pelindung," kata Wu. Data penelitian termasuk yang dikumpulkan lebih dari 30.000 pertarungan.

"Orang-orang merasa bahwa memakai tutup kepala membuat segala sesuatunya aman, jadi mengapa ada lebih banyak gegar otak?"

"Masalahnya,  hal itu menyebabkan petinju tidak berpikir untuk melindungi kepala mereka, jadi ketika bertahan, mereka tidak peduli dengan hantaman yang mengenai kepala."

"Dengan menghapus penutup kepala, [aturan baru itu] telah mengubah cara petinju dan pelatih mempersiapkan pertarungan, mengubah taktik. Sekarang Anda harus bertahan lebih baik, menggunakan teknik yang baik untuk melindungi kepala Anda. "

Para petarung di ajang Commonwealth dan Asian Games tampak tenang-tenang saja tanpa tutup kepala, walau sifat agresi tinju amatir banyak menyebabkan luka di wajah dan memar.

Namun, keputusan itu bukan tanpa kontroversi. Petinju Australia, Daniel Lewis sempat mengatakan di Commonwealth Games Glasgow bulan Juli lalu, yaitu bahwa penghapusan pelindung kepala telah membuatnya kehilangan kesempatan meraih medali. Sebabnya, dia gagal tes kesehatan sebelum perempat final karena luka para di mata.

Sementara itu, di tinju profesional putri sempat ada kejadian tragis, yaitu kematian petarung Afrika Selatan, Phindile Mwelase bulan lalu, yang jatuh koma dan meninggal setelah dikanvas lawannya.

Namun, Wu mengatakan tidak ada cedera di kompetisi amatir putri dan tutup kepala bisa dihapus jika data statistik keselamatan kelas pria terus menunjukkan hasil positif.

"Kita harus melakukan langkah demi langkah," katanya.

"Setelah semuanya terbukti ... maka kita bisa mulai melakukan beberapa tes dan mempertimbangkan di masa depan bagi kelas putri."

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik