cedera yang mungkin terjadi pada atlet lempar cakram

Written By iqbal_editing on Kamis, 22 Desember 2016 | 00.29

  1. Cedera pada pergelangan kaki (ccedera angkle)
Cedera ini dapat terjadi misalnya karena terkilir pada saat berputar / memutar badan.
  • Pencegahan:
Perkuat pergelangan kaki dengan naik turun tangga atau olahraga sejenisnya. Memakai pelindung kaki tidak menjamin keselamatan, tapi meminimalkan risiko.
  • Pengobatan :
Teknik pengobatan untuk cedera ringan :
  1. Cubit tekan kuku dan sendi jari kaki yang terserang, ulangi 2-3 kali.
  2. Rangsang ringan dan totok garis rangsang kaki bagian depan.
  3. Menekan dan meremas bersama titik-titik selama 3-5 menit
  4. Taruh jempol pada titik 8 : bawah mata kaki luar, dan jari-jari lain pada titik 4: Bawah mata kaki dalam, cengkram jari kaki dengan tangan lain. Pasien menekuk lutut, kemudian tarik kaki dengan kedua tangan, ulangi 2-3 kali sampai terdengar suara. Tekan punggung kaki untuk hentikan rasa sakit.
  5. Letak jempol pada titik 9 : 8 jempol diatas mata kaki/pergelangan kaki, Dorong ke bawah sampai titik 10 : tengah pergelangan kaki, tekan titik 10 selama 30-60 detik, ulangi 3-5 kali.
  6. Letakkan kepalan tangan pada titik 9, dorong kearah punggung kaki, ulangi 5-10 kali.
  7. Letakkan jempol pada titik 11, tekan dan putar titik 11: lekukan depan mata kaki luar.
  8. Letakan jempol pada titik 8, dorong jempol sampai jari kelingking kaki, kemudian kelingking dibengkokan, ulangi gerakan 2 – 5 kali.
  9. Letakan 4 jari pada pergelangan kaki, jempol tangan yang lain pada titik 10 diremas 4 jari menyisir ke bawah sampai jari-jari kaki, ulangi gerakan selama 1 menit
  10. Letakan kedua jempol tangan pada titik 12 : tengah perut betis, tekan ke bawah sampai tendon Achilles, tekan tendon kuat-kuat selama 10-30 menit. Lalu lanjutkan menekan sepanjang telapak kaki sampai titik 13 (pada 1/3 bagian atas telapak kaki).
  11. Ulangi prosedur d, tetapi kali ini diputar searah jarum jam dan berlawanan jarum jam, sambil meremas titik-titik. Ulangi 10-30 kali untuk setiap arah.

2.    Cedera pada pergelangan tangan

Cedera ini dapat terjadi misalnya karena salah teknik saat melempar cakram,


3.    Cedera pada jari-jari tangan

Cedera ini dapat terjadi karena kesalahan saat memegang cakram.

4.    Cedera lutut
Sekitar 55 persen cedera akibat aktivitas olahraga berupa cedera lutut. Cedera ini termasuk satu dari 40 kasus bedah ortopedi. Terbanyak terjadi pada sendi dan tulang rawan (retak), termasuk sakit dan nyeri yang terkait dengan tempurung lutut. Risiko tinggi terjadi pada pelari, perenang, step aerobic, pesepakbola, pebasket, pevoli, dan atlet cabang atletik. Ini karena lutut menjadi tumpuan, sehingga berpotensi terkena arthritis.
  • Pencegahan:
Kenakan sepatu khusus dengan sol lembut dan ganti sol secara teratur. Pilih sepatu sesuai jenis olahraga dan mampu menopang berat tubuh. Istirahatkan kaki dalam jangka tertentu (minimal 2 x 24 jam) untuk mencegah beban berlebihan pada anggota tubuh. Jika lutut cedera, kompres es selama 20 menit untuk     menghindari peradangan.
Anda dapat mengurangi kesempatan dan keparahan cedera lutut :
-    pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga.
-    tingkatkan program latihan anda secara bertahap dengan menambah frekuensi, durasi dan intensitas, tapi jangan melampaui batas nyeri.
-    rawatlah kesehatan secara general dan perkuat tubuh bagian bawah dan flexibilitas (terutama calf, quadricep dan hamstring).
-    berlatih berdiri dengan satu kaki untuk meningkatkan keseimbangan anda dan kekuatan otot tungkai.

5.    Cedera bahu
Sebanyak 20 persen cedera karena olahraga terjadi pada bahu, termasuk akibat salah posisi, salah urat, dan ketegangan otot. Olahraga yang rentan menimbulkan cedera ini yaitu tenis, renang, angkat beban, bisbol, dan voli. Penyebabnya, aktivitas berlebih dan gerakan yang salah di daerah bahu sehingga mengenai tendon (urat). Gejalanya nyeri, kaku pada bahu, otot terkilir,hingga tulang     retak.
  • Pencegahan:
Untuk olahraga yang rentan benturan (misalnya bisbol) gunakan pelindung khusus.
  • Pengobatan :
Secara umum, pemulihan cedera pada sendi bahu memerlukan waktu. Untuk mempercepat waktu pemulihan agar Anda dapat berlatih kembali, gunakan formula RICE (Rest atau istirahat; Ice atau kompres dengan es; Compression atau beri tekanan dengan menggunakan membalutnya dengan perban khusus; dan Elevation atau tinggikan bagian yang mengalami cedera). Penyembuhan jaringan lunak, seperti bahu, seringkali membutuhkan waktu antara 4 hingga 6 minggu
Dari semua cidera di atas dapat di lakukan Penanganan Pertolongan Pertama
Prinsip utama penanganan adalah RICE:

R : Rest/istirahat. 
Segera berhenti melakukan segala aktivitas. Aktivitas yang berlebih pada bagian tubuh yg terkena akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut, misal ligamen yang robek akan semakin parah.

I : Ice/es.
Ingat bukan kompres hangat atau bahkan panas! saat cedera baru berlangsung (24 jam setelah cedera), akan terjadi robekan pembuluh darah yang berakibat keluarnya “isi” pembuluh darah tersebut ke jaringan sekitar nya sehingga bengkak, pembuluh darah sekitar tempat cedera juga akan melebar (dilatasi) sebagai respon peradangan. Pemberian kompres dingin/es akan menyempitkan pembuluh darah yg melebar sehingga mengurangi bengkak, sebaliknya hangat/panas malah akan menambah lebar pembuluh darah! Kompres dingin bisa dilakukan 1-2 kali sehari, jangan lebih dari 20 menit karena justru kan mengganggu sirkulasi darah.
Sebaliknya, saat cedera sudah lama/kronik (± 1-2 minggu), tanda2 peradangan seperti bengkak, warna merah, nyeri hebat sudah hilang, maka prinsip pemberian kompres hangat bisa dilakukan

C : Compression.
Penekanan pada bagian cedera, bisa dilakukan dengan perban/dibalut. Jangan terlalu erat, tujuannya untuk mengurangi pembengkakan.

E : elevation.
Sering-sering istirahat dengan diangkat, dengan diganjal setinggi melewati jantung. Tujuannya untuk mengurangi pembengkakan

Cedera olahraga jika tidak ditangani dengan cepat dan benar dapat mengakibatkan gangguan atau  keterbatasan fisik, baik dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari maupun melakukan aktivitas olahraga yang bersangkutan. Bahkan bagi atlit cedera ini bisa berarti istirahat yang cukup lama dan mungkin harus meninggalkan sama sekali hobi dan profesinya. Oleh sebab itu dalam penaganan cedera olahraga harus dilakukan secara tim yang multidisipliner.
Cedera olahraga dapat digolongkan 2 kelompok besar :

1.    Kelompok kerusakan traumatik (traumatic disruption) seperti : lecet, lepuh, memar, leban otot, luka, “stram” otot, “sprain” sendi, dislokasi sendi, patah tulang, trauma kepala-leher-tulang belakang, trauma tulang pinggul, trauma pada dada, trauma pada perut, cedera anggota gerak atas dan bawah.
2.    Kelompok “sindroma penggunaan berlebihan” (over use syndromes), yang lebih spesifik yang berhubungan dengan jenis olahraganya, seperti : tenis elbow, golfer’s elbow swimer’s shoulder, jumper’s knee, stress fracture pada tungkai dan kaki.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik