piala sudirman

Written By iqbal_editing on Minggu, 23 Oktober 2016 | 02.19

Piala Sudirman adalah kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomor beregu campuran, mempertandingkan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Kejuaraan ini digelar setiap dua tahun sekali. Nama Sudirman diambil dari nama tokoh perbulutangkisan Indonesia, almarhum Dick Sudirman, salah satu pendiri PBSI dan dikenal juga sebagai bapak bulu tangkis Indonesia.[1] Piala Sudirman tidak memperebutkan hadiah uang. Para pemain bertanding hanya untuk membela nama negara dan memperoleh poin peringkat BWF.

Daftar isi

Sejarah

Kejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh Indonesia pada tahun 1986. Sepanjang sejarahnya, hanya enam negara yang telah berhasil mencapai babak semifinal di seluruh kejuaraan: Indonesia, Korea Selatan, Inggris, Malaysia, Republik Rakyat Tiongkok, dan Denmark.
Piala Sudirman yang pertama digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta pada 24-29 Mei 1989. Pada kejuaraan tersebut, Indonesia berhasil tampil sebagai juara dengan mengalahkan Korea Selatan dengan nilai 3-2. Itulah satu-satunya gelar Piala Sudirman yang pernah diraih Indonesia.
Sejak tahun 1991, Piala Sudirman secara bergantian direbut Korea Selatan dan Republik Rakyat Tiongkok. Korea Selatan menjadi juara pada tahun 1991, 1993, dan 2003 sedangkan Republik Rakyat Tiongkok juara pada 1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, 2011 2013 dan 2015.

Piala

Piala Sudirman yang mempunyai tinggi 80 cm dirancang oleh Rusnadi dari Fakultas Seni Rupa ITB dan terdiri dari lima bagian. Tutup piala berbentuk Candi Borobudur yang merupakan salah satu monumen bersejarah yang terletak di Indonesia. Badan piala berbentuk kok (bola bulu tangkis) yang berlapiskan emas 22 karat dengan berat 600 gram.
Pegangan piala berbentuk benang sari. Bagian keempat berbentuk daun sirih yang merupakan ornamen ucapan selamat datang. Bagian kelima berupa alas berbentuk segi delapan yang melambangkan arah mata angin yang terbuat dari kayu jati. Piala ini dikerjakan PT. Masterix Bandung dengan harga USD 15 ribu (sekitar Rp. 27 juta) di kala itu.

Hasil

Statistik tim nasional

Tahun Tuan rumah
Final
Semifinalis
Pemenang Skor Juara kedua
1989
Detail
Jakarta, Indonesia
Indonesia
3–2
Korea Selatan

Republik Rakyat Tiongkok

Denmark
1991
Detail
Kopenhagen, Denmark
Korea Selatan
3–2
Indonesia

Denmark

Republik Rakyat Tiongkok
1993
Detail
Birmingham, Inggris
Korea Selatan
3–2
Indonesia

Republik Rakyat Tiongkok

Denmark
1995
Detail
Lausanne, Swiss
Republik Rakyat Tiongkok
3–1
Indonesia

Korea Selatan

Denmark
1997
Detail
Glasgow, Skotlandia
Republik Rakyat Tiongkok
5–0
Korea Selatan

Denmark

Indonesia
1999
Detail
Kopenhagen, Denmark
Republik Rakyat Tiongkok
3–1
Denmark

Indonesia

Korea Selatan
2001
Detail
Sevilla, Spanyol
Republik Rakyat Tiongkok
3–1
Indonesia

Denmark

Korea Selatan
2003
Detail
Eindhoven, Belanda
Korea Selatan
3–1
Republik Rakyat Tiongkok

Indonesia

Denmark
2005
Detail
Beijing, Tiongkok
Republik Rakyat Tiongkok
3–0
Indonesia

Korea Selatan

Denmark
2007
Detail
Glasgow, Skotlandia
Republik Rakyat Tiongkok
3–0
Indonesia

Korea Selatan

Inggris
2009
Detail
Guangzhou, Tiongkok
Republik Rakyat Tiongkok
3–0
Korea Selatan

Indonesia

Malaysia
2011
Detail
Qingdao, Tiongkok
Republik Rakyat Tiongkok
3–0'
Denmark

Indonesia

Korea Selatan
2013
Detail
Kuala Lumpur, Malaysia
Republik Rakyat Tiongkok
3–0
Korea Selatan

Denmark

Thailand
2015
Detail
Dongguan, Tiongkok
Republik Rakyat Tiongkok
3–0
Jepang

Indonesia

Korea Selatan
2017
Detail
Gold Coast, Australia




Tim Juara Tempat kedua
 Republik Rakyat Tiongkok 10 (1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013, 2015) 1 (2003)
 Korea Selatan 3 (1991, 1993, 2003) 4 (1989, 1997, 2009, 2013)
 Indonesia 1 (1989) 6 (1991, 1993, 1995, 2001, 2005, 2007)
 Denmark
2 (1999, 2011)
 Jepang
1 (2015)

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik