Ai Fukuhara yang lahir pada 1 November 1988
di Sendai, Miyagi adalah seorang pemain tenis meja Jepang yang
disponsori oleh All Nippon Airways.
Nama pertamanya Ai, berarti “cinta” dan dia
sering dikenal sebagai “Ai-chan” (愛ちゃん) dalam bahasa Jepang. Gairah
muda dan talentanya membuatnya bintang olahraga terkenal di Jepang. Ai
Fukuhara tampil di dua video game Tenis Meja Jepang, termasuk Ikuze! Onsen Takkyū!! (Lakukan! Tenis Meja Pemandian Air Panas!!), yang diluncurkan pada 21 Desember 2001 dan Fukuhara Ai No Takkyū Icchokusen (Tenis Meja Ai Fukuhara), dirilis pada 24 Juni 2004, keduanya untuk PlayStation 2.
Dia membawa obor Olimpiade saat obor tersebut melintasi Tokyo tahun
2004. Dia membawa obor sekali lagi pada Olimpiade Beijing tahun 2008,
dan pembawa bendera tim nasional Jepang pada Upacara Pembukaan.
Memulai bermain tenis meja di China semenjak
usia yang sangat muda, Fukuhara dapat berbicara bahasa mandarin aksen
China timur laut dengan fasih. Oleh sebab itu dia melebihi popularitas
dari pada kebanyakan pemain tenis meja diluar China. Dia menuliskan
“中日友好” (yang artinya “Persahabatan China-Jepang” dengan kedua bahasa
China dan Jepang) saat berjumpa Wang Yi, kemudian Duta Besar China untuk Jepang, menyoroti demonstrasi anti Jepang tahun 2005 dan tersiar luas oleh media China.
Pada Juli 2005, Fukuhara diundang sebagai
bintang tamu di samping aktor China Jackie Chan, selama pembukaan sebuah
pameran fotografi, di Roppongi Hills,
untuk memperingati 60 tahun perdamaian antara China dan Jepang. Selama
Presiden China Hu Jintao mengunjungi Jepang tahun 2008, Hu bermain tenis
meja dengan Fukuhara di Universitas Waseda.
Fukuhara bersekolah di Aomori Yamada Junior
High School dan lulus dari Aomori Yamada High School tahun 2007. Kedua
sekolah berlokasi di kota Aomori di Aomori Prefecture.
Tahun 2007, dia mendaftar di Universitas Waseda jurusan ilmu olahraga,
dia memutuskan keluar tahun 2010 untuk fokus pada kompetisi tenis
mejanya.
Karir Tenis Meja Ai Fukuhara
Fukuhara mulai bermain pada usia 3 tahun dan
menjadi pemain professional pada usia 10 tahun. Tahun berikutnya, dia
menjadi pemain paling muda yang menjadi anggota tim nasional Jepang.
Sejak muda, dia telah dianggap ‘anak ajaib’ pada tenis meja. Pada usia
13, tahun 2002, dia menjadi wakil termuda yang pernah membela Jepang
untuk Asian Games. Pada tahun berikutnya, dia mencapai perempat final,
kalah dari unggulan teratas Zhang Yining pada debutnya pada Kejuaraan
Dunia di Paris. Tahun 2004, dia ambil bagian pada Kejuaraan Dunia Beregu
dan membantu Tim Jepang finish di urutan ketiga.
Fukuhara terpilih ikut serta pada Olimpiade
Musim Panas 2004 pada turnamen kualifikasi Zona Asia. Kualifikasi
tersebut member hak Fukuhara bersaing di Athena pada usia 15 tahun dan
287 hari, sebagai pemain tenis meja putri termuda yang pernah bermain di
Olimpiade. Dia mencapai babak 16 besar pada Olimpiade pertamanya, kalah
dari peraih medali perunggu Kim Kyung Ah.
Pada April 2005, Fukuhara menggeser rekan
senegaranya Aya Umemura dan menjadi pemain putri Jepang berating paling
tinggi pada daftar rangking dunia ITTF. Dia melangkah ke semifinal pada
Kejuaraan Dunia Wanita pada tahun 2005, kalah dari Guo Yan pada
semifinal namun mengalahkan Tie Ya Na di perebutan tempat ketiga.
Fukuhara langsung terpilih untuk Olimpiade
Musim Panas 2008 melalui rangking dunia. Dia terpilih sebagai pembawa
bendera nasional Jepang pada Olimpiade di Beijing, China. Fukuhara
bekerja sama dengan Sayako Hirano dan Haruna Fukuoka pada event beregu
putri. Mereka menggapai perebutan medali perunggu namun kalah dari Korea
Selatan. Pada event tunggal, Fukuhara melangkah ke babak 16 besar,
kalah dari peraih medali emas Zhang Yining.
Kuwait Open 2010 akan menjadi kompetisi yang
paling berkesan bagi Ai sepanjang karirnya. Pada perjalanan ke final,
dia membuat sejumlah kejutan. Dimulai dari dia mengejutkan China dengan
menumbangkan Guo Yue. Kemudian, dia melawan Wang Yuegu asal Singapura,
yang akhirnya Ai menang 4-2. Setelah dua kemenangan mengejutkan, Ai
masih lapar untuk membuat kejutan. Dia datang dengan kejutan lainnya
pada China dengan mengalahkan spesialis top spin berpengalaman, Guo Yan.
Perjalanan indahnya dihentikan tiba-tiba di final, Tetap, itu adalah
final yang menyakitkan, saat dia hamper menang melawan unggulan teratas
asal China Liu Shiwen, namun dia kalah 3-4.
0 komentar:
Posting Komentar